REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON— Militer Amerika Serikat pada Jumat (25/5) menuduh Garda Revolusi Iran (IRGC) bertanggung jawab secara langsung atas serangan tanker di lepas pantai Uni Emirat Arab bulan ini.
Pentagon menggambarkannya sebagai bagian dari manuver Teheran untuk mengendalikan pengerahan AS yang baru-baru ini dilakukan.
"Serangan terhadap tanker di pelabuhan Fujairah kami kaitkan dengan IRGC," kata Direktur Staf Gabungan Pentagon, Laksamana Muda Michael Gilday. Pentagon juga mengaitkan ranjau yang digunakan dalam serangan dengan IRGC. Pihaknya menolak menggambarkan cara pengiriman ranjau tersebut.
Pernyataan itu disampaikan saat konferensi pers Pentagon yang menjelaskan rencana pengiriman 900 pasukan tambahan, termasuk insinyur, ke Timur Tengah. Penambahan pasukan dimaksudkan untuk memperkuat pertahanan AS dan memperluas pengerahan sekitar 600 personel yang mengoperasikan rudal patriot.