REPUBLIKA.CO.ID, RAKHINE -- Sebagai lembaga yang menjadi kepercayaan umat Islam, Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) tidak hanya menjalankan program Ramadhan 1440 H di dalam negeri. BMH juga melaksanakan program Ramadhan 1440 H di luar negeri, seperti di Rakhine State, Myanmar.
"Alhamdulillah melalui proses panjang, akhirnya Laznas BMH dapat membersamai masyarakat pengungsi Rohingya di Sitwe Township, Rakhine State Myanmar," terang Direktur Program dan Pemberdayaan Laznas BMH Pusat, Zainal Abidin, Kamis (23/5).
Ia menambahkan, buka puasa bersama (bukber) dilaksanakan di kamp pengungsian Baw Dhu Pa dengan rincian setiap hari rata-rata 130 sampai 150 paket buka puasa. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan selama 15 hari.
Para pengungsi Rohingya di Rakhine State Myanmar menikmati buka puasa bersama yang digelar oleh Laznas BMH.
Dalam kesempatan tersebut, BMH menyajikan makanan hangat (kari), dal, buah-buahan dan soft drink sebagai menu prasmanan berbuka puasa. “Secara keseluruhan, kegiatan buka puasa bersama itu dinikmati oleh 2.175 orang pengungsi Rohingya,” ujarnya dalam rilism yang diterima Republika.co.id, Sabtu (25/5).
Zainal mengungkapkan, kebahagiaan tercermin di wajah para pengungsi Rohingya saat menikmati menu prasmanan buka puasa. "Terima kasih BMH Indonesia," ucap seorang pengungsi.
Selama dalam pengungsian, mereka mengakui menu buka puasa ini sangat spesial. "Hal tersebut dikarenakan mereka jarang sekali menikmati makanan seperti kari (semur daging) sehari-hari. Tentu saja alasan pertama karena mahal. Dengan adanya buka puasa bersama yang disponsori oleh BMH, para pengungsi Rohingya dapat menikmati makanan yang lebih baik," ujar Zainal Abidin.