REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Sedikitnya 20 orang, kebanyakan dari mereka siswa yang menghadiri kelas pendidikan swasta, tewas dalam kebakaran di India, Sabtu (25/5).
Para siswa terlihat melompat dan jatuh dari gedung di kota Surat di bagian barat ketika asap hitam mengepul dari jendela. Api diyakini berasal dari gangguan listrik di pendingin ruangan.
Dilansir BBC, Ahad (26/5),polisi menyatakan salah satu pemilik pusat pengajaran telah ditangkap. Kepala polisi Surat, Satish Sharma mengatakan, tiga orang secara total telah didakwa dengan tuduhan pembunuhan karena kesalahan dan dua orang lainnya akan segera ditangkap.
Masyarakat mulai meradang atas peristiwa kebakaran ini. Namun, Sharma mengimbau orang-orang untuk tetap tenang dan tidak bertindak di luar kendali.
Setidaknya 20 orang lainnya menderita luka-luka serius dalam kebakaran dan sedang dirawat di rumah sakit di Gujarat. Lebih dari 50 siswa dikatakan berada di kelas di lantai paling atas gedung ketika kebakaran terjadi. Lima orang telah dijadwalkan menerima hasil ujian penerimaan masuk universitas pada Sabtu.
Warga setempat Ketan Chodvadiya (22 tahun) telah dipuji sebagai pahlawan setelah ia tertangkap dalam video mencoba menyelamatkan para siswa. Dia menggambarkan tidak dapat membantu satu gadis yang meninggal, tetapi mengatakan dia berhasil membantu setidaknya delapan lainnya melarikan diri.
Semua korban meninggal berusia kurang dari 20 tahun. Banyak diantara korban terjebak karena api mulai dekat tangga. Perdana Menteri India, Narendra Modi turut menyampaikan belasungkawa di Twitter.
Juru bicara kantor Kepala Menteri Gujarat Vijay Rupani mengatakan, penyelidikan atas insiden itu telah diperintahkan. Laporan diperkirakan keluar dalam waktu tiga hari.
Kobaran api itu merupakan yang terbaru dari barisan panjang kebakaran mematikan di India. Pada Februari, setidaknya 17 orang tewas dalam kebakaran hotel di Delhi.