REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memerintahkan operator penerbangan melakukan inspeksi keselamatan pesawat secara konservatif, yaitu tidak secara acak tapi keseluruhan armada. "Angkutan udara sangat rentan dan memerlukan keselamatan tinggi, jadi harus ada inspeksi dan inspeksi rutin terhadap pesawat," katanya kepada pers di Tangerang, Banten, Ahad (26/5).
Hal itu disampaikan Budi bersama Menteri Kesehatan Nila Moeloeksaat meninjau Posko Terpadu Angkutan Lebaran 2019 Bandara Internasional Soekarno-Hatta serta inspeksi keselamatan pesawat. Dia mengatakan, tahun lalu inspeksi keselamatan terhadap pesawat dilakukan secara acak, tapi hal itu tidak berlaku untuk tahun ini.
Dari hasil inspeksi keselamatan yang dilakukan hari ini di Bandara Soekarno-Hatta, dia mengatakan seluruh pesawat dalam kondisi sangat baik dan layak beroperasi. "Tapi sekali lagi saya tegaskan, inspeksi keselamatan di bandara tujuan harus kembali dilakukan. Begitu seterusnya," kata Budi.
Terkait dengan masih mahalnya tiket pesawat ke beberapa daerah tujuan, berdasarkan laporan yang diterima, jumlah penumpang justru naik tiga persen. Bahkan untuk sejumlah tujuan favorit seperti Yogyakarta dan Surabaya, tingkat keterisian penumpang mencapai 100 persen.
Dalam kesempatan ini, Menkes Nila Moeloek mengatakan ikut andil dalam kelancaran arus mudik dan balik dengan cara mendirikan posko kesehatan di Bansara Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma. Menurut dia, khusus untuk sektor penerbangan, ia melakukan uji acak kesehatan terhadap pilot apakah dalam pengaruh narkoba, darah tinggi, dan penyakit lain atau tidak.
"Sampai saat ini kita tidak menemukan ada pilot atau kru pesawat yang terindikasi narkoba. Kita semua berharap hal itu tidak terjadi," kata Nila.