Ahad 26 May 2019 18:58 WIB

Imam Masjid Al Huda: Korban Pengeroyokan adalah Juru Parkir

Pemuda yang dikeroyok adalah juru parkir yang bertugas sekitar masjid Al Huda.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Indira Rezkisari
Police line
Foto: Wikipedia
Police line

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam beberapa hari terakhir, viral sebuah video yang menunjukkan seorang laki-laki dikeroyok oleh sejumlah orang berseragam. Berdasarkan informasi yang beredar, lokasi pengeroyokan berada di sisi kanan Masjid Al Huda, Jalan Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Republika.co.id mencoba menelusuri area sekitar Masjid Al Huda, dan menemukan sejumlah kecocokan seperti yang berada dalam video. Salah satunya adalah tembok berwarna biru yang berada di belakang masjid.

Baca Juga

Selain itu, lahan kosong di kanan Masjid Al Huda sebagian besar telah disemen. Serta ditumbuhi tanaman liar seperti yang berada dalam video.

Jika melihat dari sudut pandang dari video yang viral, sudut pengambilan gambar kemungkinan diambil dari lokasi yang cukup tinggi. Dan kemungkinan, gambar diambil dari Menara Thamrin yang berada cukup dekat dengan Masjid Al Huda.

Republika.co.id mencoba untuk mengambil gambar dari Menara Thamrin untuk mencocokkan lokasi dengan video tersebut. Namun, hal tersebut tak diperbolehkan oleh petugas keamanan, dengan alasan gedung tak boleh dimasuki karena sedang hari libur.

Meski begitu, Imam Masjid Al Huda membenarkan bahwa lokasi pengeroyokan itu berada di belakang masjid. Jika dilihat dari video, ia menjelaskan bahwa laki-laki yang dikeroyok itu adalah juru parkir yang biasa bertugas di sekitar masjid.

"Dia itu tukang parkir, memang kerja di situ (area parkir belakang Masjid Al Huda)," ujar Tajudin, Ahad (26/5).

Ia pun mengaku tak mengetahui nama laki-laki yang dikeroyok oleh sejumlah orang berseragam. Namun, ia mengetahui bahwa pengeroyokan itu terjadi pada Kamis (23/5) sekitar pukul 06.00 WIB.

"Ada empat orang yang diamankan, anak-anak (juru parkir) itu dua orang," ujar Tajudin.

Tajudin pun mengaku tak bisa menceritakan lebih detail lagi terkait kejadian saat itu. Karena pada pagi itu ia masih bersembunyi dari kericuhan yang terjadi di kawasan Sarinah.

Terkait video yang beredar, Karo Penmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo membenarkan peristiwa tersebut terjadi di sekitar Masjid Al Huda. Namun, polisi memastikan pria di dalam video itu bukan Harun Rasyid (15).

"Pada kenyataannya orang yang dalam video tersebut adalah pelaku perusuh yang sudah kami amankan atas nama A alias Andri Bibir," ujar Dedi.

Ayah Harun, Didin Wahyudin mengaku bingung dengan meninggalnya anaknya tersebut. Karena banyaknya informasi simpang siur di media sosial terkait penyebab kematiannya.

Saat pertama kali mendengar anaknya meninggal, Didin langsung bergegas menuju Rumah Sakit Dharmais, yang tak jauh dari lokasi kerusuhan saat itu. Namun, Harun rupanya telah dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara TK.I R. Said Sukanto (RS Polri).

Ketika ingin mengambil jenazah anaknya, ia sudah melihat Harun dibalut dengan kain kafan berwarna putih. Sehingga Didin tak bisa melihat bagian lain tubuh anaknya tersebut.

"Ada yang bilang anak saya lagi berdiri di atas mobil anak saya ditembak. Ada video lagi, katanya anak saya diseret di sebuah lapangan dipukuli," ujar Didin.

"Yang menjadi masalah itu adalah anak saya sehat, pulang-pulang menjadi jenazah."

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement