Senin 27 May 2019 05:52 WIB

Soal Nama Menteri, Maruf: Tunggu Putusan MK

Maruf menilai akan membicarakan dengan Jokowi semua usulan nama menteri.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Teguh Firmansyah
Calon Wakil Presiden, Ma'ruf Amin
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Calon Wakil Presiden, Ma'ruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) Ma'ruf Amin menyerahkan sepenuhnya pembentukan kabinet kerja kepada Joko Widodo. Hal tersebut dia ungkapkan menyusul munculnya nama Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bahlil Lahadalia sebagai calon menteri.

"Ya nantilah kita bicarakan. Kan Pak Jokowi nanti yang menyampaikan usulan-usulannya," kata Ma'ruf Amin di Jakarta, Senin (27/5).

Baca Juga

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu mengaku belum melakukan diskusi terkait peluang Bahlil atau sosok calon menteri lainnya. Ma'ruf mengatakan, ia dan Jokowi masih menunggu hasil akhir dari sengketa pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Menang saja belum. Tunggu MK-nya saja, setelah putusan MK baru," kata Ma'ruf lagi.

Hal senada juga diungkapkan Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Hasto Kristiyanto. Dia mengatakan, kewenangan untuk memutuskan menteri sepenuhnya milik presiden. Jokowi akan mencermati berdasarkan pengalaman lima tahun terakhir mana sosok yang pantas mengisi kabinet kerja.

Sekretaris Jendral Partai Demokrasi Indoneseia Perjuangan (PDIP) itu mengatakan, posisi menteri itu bukan pegawai tinggi biasa. Menurutnya, sosok pembantu presiden harus menguasai departemen atau lembaga yang dipimpinnya.

Sebabnya, kata ia, tidak sembarang orang bisa duduk di kursi tersebut. Menurutnya, seorang menteri harus memahami hal ihwal kepentingan lembaga yang dia pimpin serta memiliki kepemimpinan hingga mampu membawa perubahan.

"Tidak hanya itu, tetapi juga berani pasang badan untuk kepentingan yang lebih besar," kata Hasto.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebut Bahlil Lahadalia cocok menjadi menteri dalam acara buka bersama yang digelar oleh HIPMI di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Ahad (26/5) sore. Dia menilai, Bahlil merupakan sosok muda yang cerdas dan pintar dalam membawa suasana.

Jokowi mengungkapkan, ingin membentuk kabinet yang mampu mengeksekusi seluruh program kerja dengan baik. Ia juga ingin menteri-menterinya memiliki kemampuan manajerial yang mumpuni dan mampu memanajemen masalah dan solusinya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement