Senin 27 May 2019 07:25 WIB

Pertamina Genjot Produksi BBM di Kilang Cilacap

Produksi BBM jenis Pertamax sudah bisa ditingkatkan sebesar 300 ribu barel per bulan

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Nidia Zuraya
  Kilang minyak Pertamina Unit Pengolahan IV di Cilacap, Jawa Tengah.
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Kilang minyak Pertamina Unit Pengolahan IV di Cilacap, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Menjelang libur Lebaran, Pertamina Refinery IV Cilacap meningkatkan produksi bahan bakar minyak (BBM). Peningkatan produksi terutama untuk BBM jenis gasoline. 

''Kita menaikkan produksi BBM untuk kebutuhan mudik dan balik lebaran, sekitar 5 persen dari kondisi normal,'' jelas General Manajer Pertamina RU IV Cilacap, Djoko Priyono, Ahad (26/5) malam.

Baca Juga

Menurutnya, setelah dilakukan modifikasi beberapa kilang, produksi BBM di kilang Pertamina Cilacap sudah bisa meningkatkan produksi gasoline. Seperti produksi Pertamax, menurutnya, saat ini sudah bisa ditingkatkan sebesar 300 ribu barel per bulan.

''Saat ini, juga masih berlangsung modifikasi pada kilang lainnya. Kalau modifikasi sudah selesai, produksi bisa ditingkatkan hingga 600 ribu barel per bulan,'' katanya.

Untuk menghadapi peningkatan kebutuhan BBM menghadapi lebaran, Djoko menyebutkan, kilang Cilacap telah melakukan produksi secara maksimal sejak H-15 hinggav H+15 setelah lebaran. ''Kita bersama Pertamina MOR IV Jateng/DIY, akan bersama-sama mencukupi kebutuhan BBM bagi masyarakat,'' katanya.

Dia menyebutkan, stok BBM jenis gasoline yang saat ini tersimpan di tangki penimbunan kilang minyak Cilacap, cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 5 hari. Sedangkan stok BBM solar, cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 50 hari.

Djoko menjamin stok tersebut akan mencukupi kebutuhan masyarakat, karena kilang minyak akan terus berproduksi sehingga stok BBM akan tetap pada angka yang stabil. ''Lebih dari itu, stok pertamax, pertalite dan premium 5 hari dan solar 50 hari ini kan stok yang tersimpan di kilang Cilacap. Yang di Pertamina MOR IV, juga menyimpan stok BBM,'' katanya.

Djoko juga mengakui,  pada masa libur lebaran, wilayah Jateng/DIY memang akan mengalami peningkatan permintaan yang lebih tinggi dibandingkan daerah lain. ''Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kenaikan permintaannya mencapai sekitar 20 persen,'' jelasnya.

Menurutnya, peningkatan sebesar ini terjadi mengingat kebanyakan pemudik akan mengisi tangki BBM kendaraannya di SPBU yang ada di wilayah Jateng. ''Pemudik yang dari Jakarta, setelah tangki mobilnya diisi penuh BBM di SPBU Jakarta, pasti akan mengisi BBM di SPBU di Jateng. Pemudik yang dari Jawa Timur ke barat, akan mengisi tangki BBM kendaraannya di Jateng. Belum lagi selama di Jateng, pemudik pasti akan mengisi tangki kendaraan untuk mobilitas,'' paparnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement