REPUBLIKA.CO.ID, LIMA -- Gempa dengan kekuatan delapan skala richter (SR) mengguncang bagian utara Peru, Ahad (26/5) dini hari. Berdasarkan laporan sementara, tak ada korban jiwa dalam peristiwa yang membuat warga berlarian keluar rumah itu.
Dilansir di Aljazirah, otoritas setempat mengatakan, gempa itu berada pada kedalaman menengah sekitar 110 Km. Gempa itu terasa hampir di semua penjuru negeri yang berada di bagian selatan benua Amerika itu.
"Beberapa korban dan kerusakan mungkin terjadi dan dampaknya harus dilokalisasi secara relatif," kata penilaian awal tim Survei Geologi Amerika Serikat (AS).
Akibat kejadian itu, sejumlah kota dilakukan pemadaman listrik. Tim itu juga mengatakan, gempa dengan tipe seperti ini memang tidak memberikan dampak luar biasa pada permukaan tanah, tapi memberikan guncangan sangat luas.
Peru memang rawan gempa karena berada di wilayah cincin api dimana aktivitas seismik dunia terjadi. Sebelumnya pada Februari, gempa berkekuatan 7,5 SR yang berpusat di Ekuador, negra tetangga Peru, juga mengguncang wilayah Peru Utara meski tak ada korban jiwa. Tetapi gempa itu mengakibatkan sembilan orang di Ekuador terluka dan mengibatkan beberapa wilayah hancur. Peru terletak di daerah seismik aktif, dan pada 14 Januari tahun lalu gempa berkekuatan 7,3 SR menewaskan dua orang dan menggulingkan bangunan di dekat kota selatan Arequipa.