REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Tiga perusahaan dari Indonesia, Cina, dan Singapura berkomitmen akan menjadikan Pantai Tanjung Lesung, Banten, sebagai objek wisata berkelas dunia. Komitmen tersebut diwujudkandalam bentuk MoU pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung senilai 1 miliar dolar AS.

Kerja sama ini ditandatangani Chairman Yunnan Ice Sea Investment Group Wei Xiao Lin (Cina), Direktur Utama PT Jababeka Budianto Liman (Indonesia), dan Direktur Eksekutif Octagon Universal Gabriel Lin (Singapura) di Kunming, Provinsi Yunnan, Sabtu (18/5). Panandatanganan MoU disaksikan perwakilan dari BKPM, KBRI Beijing, dan beberapa delegasi dari Malaysia dan Australia.

 "Kami nanti akan membangun fasilitas pariwisata dengan mengintegrasikan tempat rekreasi dan budaya masyarakat Indonesia sehingga nantinya akan menjadi tujuan wisata berkelas dunia," kata Gabriel Lin.

Selain untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisata, lanjut dia, KEK tersebut juga akan menciptakan ribuan lapangan kerja dan peningkatan kualitas pendidikan serta kesejahteraan masyarakat lokal. Tanjung Lesung merupakan salah satu dari 10 tujuan wisata Bali Baru yang oleh pemerintah RI ditargetkan menampung investasi senilai 35 miliar dolar AS pada 2024.

Rampungnya pembangunan jalan tol ruas Serang-Paningbang memudahkan rute wisatawan dari Jakarta menuju Tanjung Lesung. Pemerintah juga telah mengumumkan rencana pembangunan bandar udara di Pandeglang, Banten. Nantinya, jika sudah jadi,  wisatawan asing hanya membutuhkan waktu 1,5 jam penerbangan dari Bandara Changi di Singapura.

Dalam beberapa tahun terakhir, Cina telah menjadi penyumbang terbesar turis asing ke Indonesia. Pada tahun lalu terdapat 2,6 juta kunjungan wisman China, sedangkan tahun ini Kementerian Pariwisata RI menargetkan 3,5 juta wisman dari negeri Tirai Bambu itu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika