Senin 27 May 2019 10:26 WIB

Kekhawatiran Investor Mereda, Rupiah Kembali Menguat

Rupiah menguat ke posisi Rp 14.352 per dolar AS

 Karyawati menghitung mata uang rupiah di salah satu tempat penukaran valuta asing di Jakarta. ilustrasi
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Karyawati menghitung mata uang rupiah di salah satu tempat penukaran valuta asing di Jakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan ini bergerak menguat. Penguatan rupiah ini seiring berkurangnya kekhawatiran investor pascademo yang sempat ricuh pada pertengahan pekan lalu.

Rupiah pada Senin (27/5) pagi ini bergerak menguat 40 poin atau 0,28 persen menjadi Rp 14.352 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp 14.392 per dolar AS.

Baca Juga

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan ketidakpuasan massa pendukung pasangan calon 02 yang diwujudkan dengan demonstrasi di depan gedung Bawaslu pada 21-22 Mei 2019 yang kemudian berujung pada kericuhan memang sempat membuat investor khawatir namun hanya temporer.

"Respons pelaku pasar tampaknya tidak terlalu panik sekalipun ada penurunan IHSG dan melemahnya rupiah tetapi penurunan tersebut tidak tajam dan tidak lama. Investor di pasar tampaknya cukup netral dan tidak terlalu kawatir," ujar Lana di Jakarta, Senin (27/5).

Ketidakpuasan pendukung paslon 02 terhadap hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019  akhirnya dibawa ke Mahkamah Konsitusi (MK), sebagaimana yang pernah dilakukan pada Pilpres 2014.  MK akan mengeluarkan keputusan pada 28 Juni 2019.

Jika berefleksi pada hasil Piplres 2014 mestinya hasil MK akan diterima dengan baik oleh pihak yang mengajukan sengketa. Hasil pilpres KPU yang diumumkan pada 21 Mei 2019 mencatat kemenangan untuk pasangan calon nomor 1 yaitu Joko Widodo dan Ma’ruf Amin dengan suara mencapai 85,6 juta atau 55,5 persen dari suara pemilih sah.

Dari eksternal, sentimen global membaik akhir minggu lalu setelah Presiden Trump memberikan pernyataan pada Kamis (23/5) lalu waktu AS terkait pembicaraan perang dagang dengan China yang akan selesai dalam waktu dekat.

"Begitupun dengan harga minyak mentah juga kembali naik didukung dengan situasi politik Timur Tengah dan kemungkinan OPEC akan memangkas produksi di tengah pengumuman stok minyak mentah AS mencapai level tertingginya sejak Juli 2017," ujar Lana.

Lana memprediksi rupiah hari ini akan masih dalam penjagaan BI di kisaran Rp 14.400 per dolar AS hingga Rp 14.430 per dolar AS. Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin (27/5) ini menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp 14.360 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 14.451 per dolar AS.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement