Senin 27 May 2019 11:55 WIB

Seratus Kampung Adat akan Dibentuk di Biak

Kampung adat untuk melestarikan budaya adat istiadat warga asli orang Papua.

Suasana Kampung Malaumkarta. Mereka taat menjalankan egek, konservasi sumber daya alam secara adat.
Foto: Republika/Priyantono Oemar
Suasana Kampung Malaumkarta. Mereka taat menjalankan egek, konservasi sumber daya alam secara adat.

REPUBLIKA.CO.ID, BIAK -- Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Kabupaten Biak Numfor, Papua akan membentuk 100 kampung adat. Hal ini dalam upaya menjadikan desa model untuk melestarikan budaya adat istiadat warga asli orang Papua.

"Pembentukan kampung adat Biak sebagai implementasi visi misi Bupati Herry Ario Naap untuk mewujudkan masyarakat Biak yang religius, berkarakter dan berbudaya," ujarpelaksana tugas Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Setyo Budi.

Baca Juga

Ia mengakui, alasan lain dibentuknya kampung adat untuk merealisasikan pelaksanaan Undang-undang Nomor 21 tahun 2001 tentang otonomi khusus Papua. Masalah adat istiadat telah diberikan perlakuan khusus dalam kehidupan masyarakat asli orang Papua.

Setyo Budi mengakui dalam mewujudkan berdirinya 100 kampung adat di Kabupaten Biak Numfor pihaknya akan bekerja sama dengan DPMK Provinsi Papua, DPR Papua, dewan adat mengelar workshop pembentukan desa adat di Biak yang dijadwalkan 28-29 Mei 2019.

"Peserta workshop pembentukan kampung adat perwakilan dari berbagai kampung, dewan adat, DPR Papua dan Pemprov Papua serta para pemangku kepentingan lainnya," ujar Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Setyo Budi.

Ia berharap pada tahun 2019/2020 di setiap distrik diharapkan telah terbentuk satu kampung adat sehingga menjadi model khusus dalam pelaksanaan proteksi perlindungan budaya orang asli Papua. Berdasarkan data Kabupaten Biak Numfor terdiri merupakan wilayah kepulauan yang terdiri dari 19 pemerintah distrik/kecamatan serta 257 kampung serta sebagian warga kampung masih kuat memegang tradisi adat istiadat setempat.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement