Senin 27 May 2019 14:15 WIB

BNN Kota Bandung Tes Urine Sopir di Terminal Cicaheum

Tes urin menjadi kegiatan rutin menjelang operasi ketupat

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Esthi Maharani
Pemindahan Terminal Cicaheum: Penumpang berjalan di depan bus yang terparkir di Terminal Cicaheum, Bandung, Jawa Barat, Selasa (26/2/2019).
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Pemindahan Terminal Cicaheum: Penumpang berjalan di depan bus yang terparkir di Terminal Cicaheum, Bandung, Jawa Barat, Selasa (26/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- BNN Kota Bandung menggelar tes urine yang diperuntukkan bagi para sopir di Terminal Cicaheum, Senin (27/5). Kegiatan yang dilakukan bekerkasama dengan Satuan Narkoba Polrestabes Bandung ini untuk memastikan kondisi sopir dalam rangka persiapan arus mudik lebaran.

Kepala BNN Kota Bandung Yeni Siti Saodah mengatakan tes urine menjadi kegiatan rutin menjelang operasi ketupat. Sehingga dapat dipastikan sopir membawa penumpang dengan aman.

"Ini untuk deteksi dini dalam rangka tentunya meminimalisir kecelakaan lalu lintas tentunya meminimalisir penyalah gunaan narkoba itu yang kita lakukan hari ini kita akan lakukan secara acak," kata Yeni kepada wartawan di Terminal Cicaheum Kota Bandung.

Ia menyebutkan berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan pada puluhan sopir tidak ditemukan adanya penyalahgunaan narkoba. Tes ini pun akan gencar dilakukan dalam rangka arus mudik ini di sejumlah terminal.

"Kita tetap antisipasi kan kalau kita sudah antisipasi jauh sebelumnya mah apa istilahnya, sedia payung sebelum hujan jangan sampai tahun kemaren nggak ada masalah terus sekarang terlena itu yang kita lakukan," tuturnya.

Ia mengungkapkan jika nantinya ditemukan ada sopir yang menggunakan narkoba, pihaknya akan segera menindaklanjuti. BNN akan berkooddinasi dengan Polrestabes Bandung untuk memprosesnya.

Menurutnya, secara hukum akam diselidiki terkait penyalahgunaan narkoba yang dilakukan. Namun untuk sementara tentunya sopir tersebut tidak boleh mengendarai busnya.

"Kalau misalkan nanti ini mah betul dia sebagai pengguna tetap akan kita sarankan bersangkutan di rehabilitasi kalau dia pengguna yang cukup lama," ujarnya.

Kasat Narkoba Polrestabes Bandung AKBP Irfan Nurmansyah mengatakan tes urine wajib diikuti para sopir di terminal. Pihaknya ingin memastikan keamanan penumpang yang ingin mudik ke kampung halamannya.

"Pemeriksaan urine terhadap para awak bus terutama untuk supir bus adapun maksud dan tujuan ini dilakukan adalah untuk memperkecil angka kecelakaan lalulintas yang disebabkan oleh pengemudi bus," kata Irfan.

Menurutnya rencananya kegiatan ini juga akan dilakukan di lokasi lainnya. Namun ia masih merahasiakan waktunya agar lebih optimal.

Ia menyebutkan belum ada sopir yang diketahui menggunakan obat-obatan terlarang. Menurutnya selama ini para sopir kebanyakan hanya minum minuman untuk penambah tenaga saja.

"Sampai saat ini belum (ada pakai narkoba) paling mereka mengatakan hanya minum kayak Kratingdaeng. Kalau proses urine itu cepat jadi  tidak ada itungan menit Bu, yah, langsung terlihat hasilnya," tambahnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement