Senin 27 May 2019 17:46 WIB

Rekayasa Jalur Pemalang Purbalingga Dilakukan Situasional

Pemerintah setempat siapkan jalur alternatif jika jalur Pemalang Purbalingga macet.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Indira Rezkisari
Kendaraan melintas di jalan tol Pejagan-Pemalang, Brebes Timur, Jawa Tengah, Kamis (9/5/2019).
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Kendaraan melintas di jalan tol Pejagan-Pemalang, Brebes Timur, Jawa Tengah, Kamis (9/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Kepala Dinas Perhubungan Purbalingga Yani Sutrisno Udi Nugroho, mengaku rekayasa lalu lintas di jalur mudik pintu tol Pemalang-Purbalingga, akan diberlakukan secara situasional. Artinya, selama tidak terjadi lonjakan arus lalu lintas yang menimbulkan antrian panjang kendaraan, rekayasa lalu lintas masih belum dilakukan.

Meski demikian, Yani menilai jalur Pemalang-Purbalingga yang diperkirakan akan menjadi pintu keluar alternatif pemudik yang melalui jalan tol, kemungkinan tidak akan sampai menimbulkan kemacetan panjang di jalur tersebut. ''Dari pengalaman tahun lalu di mana pintu tol Pemalang sudah dibuka, juga tidak sampai menimbulkan kemacetan,'' jelasnya, Senin (27/5).

Baca Juga

Meski demikian, bila memang terjadi kemacetan luar biasa di jalur tersebut, pihaknya akan melakukan rekayasa lalu lintas dengan mengalihkan arus lalu lintas dari arah Pemalang melalui Desa Serang Kecamatan Karangreja. Melalui jalan alternatif ini, pemudik nantinya akan tembus di Desa Salaganggeng Kecamatan Mrebet.

Namun dia menegaskan, rute tersebut hanya merupakan opsi yang secara situasional diberlakukan. Namun bagi pemudik yang paham kondisi jalan di Purbalingga, dipersilakan melalui jalur alternatif tersebut sekaligus berwisata menikmati situasi pegunungan gunung Slamet.

Selain ruas jalan alternatif di Serang, Yani juga menyatakan, bagi pemudik dari tol Pemalang yang hendak melakukan perjalanan ke Banjarnegara, bisa melalui ruas jalan Bobotsari-Rembang-Banjarnegara. Ruas jalan tersebut sudah cukup dilalui pemudik.

Selama masa mudik dan balik Lebaran ini, Yani menyatakan, pihaknya telah mendirikan tiga posko untuk melayani pemudik. Ketiga posko tersebut didirikan di Desa Bayeman Kecamatan Karangreja, Desa Tlahab Lor Kecamatan Bobotsari dan Desa Bukateja Kecamatan Bukateja.

''Pemudik yang membutuhkan tempat istirahat, bisa memanfaatkan posko tersebut untuk beristirahat,'' katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement