REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Jumlah kedatangan pemudik kereta ke Malang diprediksi akan bertambah dua kali lipat. Terlebih pada puncak arus mudik di akhir pekan mendatang.
Kepala Stasiun Malang Kota Baru, Radne Anyarso Tulad menerangkan, penumpang di hari normal biasanya hanya sekitar tiga sampai empat ribu per harinya. Total ini berasal dari 10 perjalanan kereta jarak jauh. "Dan nanti prediksi 5 sampai 6 ribu penumpang. Dua kali lipat," jelas Radne saat ditemui Republika.co.id di Posko Stasiun Malang, Selasa (28/5).
Saat ini, Radne mengatakan, jumlah pemudik masih relatif sepi seperti hari biasanya. Beberapa faktornya karena jadwal sekolah dan kantor yang belum libur. Lonjakan kedatangan pemudik diprediksi terjadi pada akhir pekan mendatang.
Radne juga menyatakan, pihaknya sudah menyediakan tiga kereta tambahan untuk mengangkut pemudik. Kereta tambahan tersebut antara lain Matarmaja (PP), Gajayana (PP) dan ekonomi lokal (PP). Kereta tambahan ini mulai berlaku sejak 29 Mei hingga 16 Juni 2019. "Jadi jadwal biasanya tadi 10 kereta sekarang jadi 13 per hari," tambah dia.
Di sisi lain, Stasiun Malang juga sudah menyiapkan tenaga bantuan untuk posko kesehatan. Mereka telah mendatangkan tiga bantuan perawat dari luar dan satu dokter.
Pada aspek keamanan, Stasiun Malang memiliki beberapa bantuan personel dari kepolisian maupun militer. Bahkan, pihaknya juga akan memanfaatkan anjing pelacak di akhir pekan. Tujuannya, untuk mendeteksi barang bawaan para penumpang kereta.
Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan enam mobile customer service. Para personel ini akan menyisir penumpang yang memerlukan bantuan. Diharapkan, penumpang setidaknya tidak sampai salah naik kereta.
"Karena kan penumpang lebaran dan biasa itu beda. Kalau biasa, ya sudah terbiasa dan tahu bagaimana di Stasiun Malang. Kalau penumpang lebaran, banyak yang baru, agak kurang familiar sama stasiun," tambah dia.