REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Dirlantas Polda Sumatra Barat Kombes Pol Nuhandono mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan sejumlah jalur alternatif. Di mana, jalur ini dapat dilewati Pemudik andai jalur utama mengalami kemacetan.
Nurhandono menjelaskan, jalur utama arus mudik di Sumbar adalah jalur dari Kota Padang menuju Kota Padang Panjang, Bukittinggi, Payakumbuh sampai Kota Pekanbaru dan Medan.
Salah satu titik yang diprediksi akan macet adalah di Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman. Terlebih pada musim mudik 2019 ini, Jembatan Batang Kalu yang terputus sejak akhir 2018 lalu di Kayu Tanam akibat terjangan banjir bandang sudah mulai dioperasikan kembali.
"Jalur alternatif bila di Kayu Tanam volume kendaraan terlalu padat adalah melewati Malalak menuju Kabupaten Agam, Jalur Danau Maninjau, Koto Baru dan Pandai Sikek," kata Nuhandono, Selasa (28/5) di Padang.
Agar jalanan selama musim mudik tidak mandek karena truk angkutan logistik, Dirlantas Polda Sumbar akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan supaya adanya pembatasan saat hari-hari tertentu.
Tapi untuk kendaraan besar, Dirlantas kata Nuhandono akan difokuskan melewati jalur dari Padang menuju Solok. Supaya jalur dari Padang melewati Kabupaten Padang Pariaman difokuskan untuk kendaraan sedang dan kecil.
Mengenai teknis di Jembatan Batang Kalu yang sudah akan dioperasikan sejak H-7 lebaran, menurut Nuhandono akan diperioritaskan penggunaan jembatan utama. Andai volume kendaraan meningkat, pihaknya akan kembali mengoperasi dua jembatan darurat yang dilintasi pengendara selama proses pembangunan jembatan kemarin.
Kemudian Dirlantas Sumbar juga menyiapkan petugas yang bisa memandu rombongan pemudik dalam jumlah besar. Supaya peserta mudik yang dalam rombongan besar tersebut tidak tercecer atau ketinggalan, maka perjalanan mereka di beberapa titik tertentu akan dikawal oleh polisi.
"Kalau da rombongan akan kami kawal bila diperlukan," ujar Nuhandono.