REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Arus lalu lintas di Gerbang Tol Cikampek Utama, Jawa Barat, masih terpantau ramai lancar pada delapan hari menjelang Lebaran, Selasa (28/5). Antrean kendaraan di gerbang tol mencapai sekitar dua kilometer.
Gerbang tol ini merupakan pengganti dari Gerbang Tol Cikarang Utama yang mulai beroperasi pada Kamis (23/5). Tapi, pembangunan gerbang tol masih belum rampung dan baru mencapai sekitar 90 persen.
Sampai saat ini, kendaraan besar seperti truk proyek hingga bus antar kota antar provinsi (AKAP) masih melintasi Gerbang Tol Cikampek Utama. Mobil pribadi dengan pelat B pun terlihat ramai dengan kecepatan rata-rata 60 hingga 80 kilometer per jam.
Kepolisian berencana memberlakukan larangan bagi truk untuk melintas di Gerbang Tol Cikampek Utama mulai Kamis (30/5) hingga Ahad (2/6). Tujuan kebijakan ini adalah mengurangi kepadatan lalu lintas guna memberikan kenyamanan pada pemudik.
Selain itu, kepolisian juga memutuskan sistem satu arah atau oneway pada saat arus mudik dimulai dari ruas kilometer 70 selepas Gerbang Tol Cikampek Utama pada Kamis sampai kilometer 263 Brebes Timur, Jawa Tengah. Kebijakan ini berlaku hingga Ahad, di mana arus mudik diperkirakan mengalami peningkatan.
Untuk masyarakat yang menuju Jakarta tetap dapat melintas karena kepolisian dan pengelola jalan tol akan memberlakukan sistem lawan arah atau contraflow. Tapi, penerapan tersebut bersifat situasional dan tidak mengikuti jadwal one way.
PT Jasa Marga memprediksi, volume kendaraan mengalami peningkatan pada Rabu (29/5) hingga Selasa (4/6) dengan mencapai 1,38 juta kendaraan. Sebanyak 58,8 persen akan melalui Jakarta-Cikampek dan 54,4 persen ke arah timur atau Trans Jawa, Cipali, Palikanci, dan seterusnya melalui gerbang tol baru Cikampek Utama. Volume kendaraan tersebut naik 7,5 persen dibandingkan arus mudik tahun lalu.