REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Revitalisasi Pasar Prawirotaman, Yogyakarta diperkirakan baru finishing pada 2020 mendatang. Kabid Bangunan Gedung Dinas PUPKP Kota Yogyakarta, Joko Budi Prasetyo mengatakan, molornya revitalisasi karena belum adanya pemenang lelang. Saat ini pun proses lelang masih dilakukan.
"Sudah beberapa kali proses lelang, tapi gagal," kata Joko kepada Republika.co.id saat ditemui dikantornya, Senin (28/5).
Ia menjelaskan, sudah dua kali proses lelang dilakukan. Namun, tidak ada yang berhasil. Bahkan, Jumat (24/5) pekan lalu juga dimulai lagi proses lelang ketiga. Sehingga, saat ini masih menunggu pemenang lelang.
"Lelang pertama kita mulai Maret gagal dan lelang kedua diterima dan ada pemenang tapi disanggah, akhirnya gagal," kata Joko.
Pengerjaan pun belum dilakukan karena belum ada pemenang lelang. Namun, kondisi pasar sendiri sudah rata dengan tanah.
Sementara, pedagang sudah dipindahkan ke lapak sementara yang berada tidak jauh dari Pasar Prawirotaman. Sekitar 300 meter yang berada di sisi selatan Pasar Prawirotaman.
"Yang jadi masalah kan kita harus menganggarkan sewa lahan (lapak sementara) lagi. Karena sewanya hanya satu tahun," kata Joko.
Sewa lapak sementara ini mencapai Rp 250 juta. Sementara, untuk relokasi pedagang membutuhkan dana Rp 1,4 miliar.
Baik sewa lapak sementara dan relokasi ini menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Namun, untuk revitalisasi menggunakan APBN yang jumlahnya sekitar Rp 75 miliar.