REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PANJANG -- Kepolisian Resor Kota Padang Panjang, Sumatra Barat menyebutkan terdapat empat titik rawan kemacetan dan bencana alam di jalur utama Padang menuju Bukittinggi. Ada tiga titik rawan kemacetan dan satu rawan bencana.
"Jelang arus mudik dan balik Lebaran kami sudah siapkan langkah antisipasi di titik-titik tersebut," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Padang Panjang Iptu B Mendrofa di Padang Panjang, Rabu (29/5).
Ia mengemukakan tiga titik rawan kemacetan yaitu di lokasi sekitar objek wisata Air Terjun Lembah Anai, Silaing Kering, dan Pasar Koto Baru terutama pada Senin yang merupakan hari pasar. Titik rawan bencana longsor berada di sepanjang Lembah Anai hingga tanjakan Silaing Kering.
Kasat Lantas menyebutkan langkah-langkah antisipasi yang sudah disiapkan yaitu dengan menyiagakan personel kepolisian di lokasi untuk membantu mengatur kelancaran arus lalu lintas.
Pihaknya juga memasang road barier serta traffic cone untuk mengatur kendaraan tetap berada di jalurnya. Di lokasi objek wisata, kepolisian memberdayakan para juru parkir dengan memberikan arahan agar aktivitas parkir kendaraan diarahkan ke lokasi yang tidak mengganggu lalu lintas.
Sementara sebagai antisipasi bencana alam disiagakan alat berat yang ditempatkan di pos pengamanan di Lembah Anai dan di dalam kota Padang Panjang. Menyambut mudik dan balik Lebaran 2019, Polres Padang Panjang mengerahkan 173 personel yang akan bertugas dalam Operasi Ketupat mulai Rabu (29/5).
Kepolisian setempat juga menyediakan empat pos pengamanan berlokasi di Lembah Anai, Hotel Flaminggo Padang Panjang, Pasar Koto Baru, dan Batipuh serta dua pos pelayanan disiapkan di dua lokasi yaitu di Pasar Koto Baru dan Tanjung Mutiara. Polres Padang Panjang memprediksi peningkatan volume kendaraan saat arus mudik Lebaran akan terjadi mulai 2 dan 3 Juni 2019.