REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPP Rabithah Alawiyah menyesalkan terjadinya degradasi gelar habib di masyarakat. DPP Rabithah Alawiyah pun mengeluarkan maklumat terkait keadaan saat ini di mana seseorang yang menyandang predikat habib terprovokasi untuk melakukan hal-hal yang melanggar hukum.
"Saat ini, telah terjadi degradasi sebutan habib di masyarakat," demikian pernyataan wadah habib se-Indonesia itu.
DPP Rabithah Alawiyah dalam pernyataan tertulisnya menjelaskan, makna kata "habib" adalah seseorang yang dicintai. Dalam masyarakat Indonesia, kata habib disematkan pada seorang yang memiliki ketersambungan silsilah dengan Nabi Muhammad SAW melalui jalur Siti Fatimah Azzahra RA, yang di masyarakat menjadi tokoh yang dituakan.
Habib memiliki ciri menjunjung adab dan sopan santun dan memiliki dasar keilmuan. Seorang habib juga selalu mengajak kepada kebaikan di setiap tempat di mana beliau berada.
"Karena itu, tidak semua yang memiliki ketersambungan silsilah yang dimaksud bisa diberikan sematan habib," demikian menurut DPP Rabithah Alawiyah.
Untuk itu, DPP Rabithah Alawiyah menyatakan siapapun yang terbukti melakukan kerusuhan atau tindak pidana harus ditindak dengan tegas berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia. "Kami meminta kepolisian RI dan aparat keamanan yang lain menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM), menghindari tindakan represif, dan mengedepankan pendekatan persuasif serta melakukan pembinaan terhadap anggotanya untuk mengayomi masyarakat," sebutnya.
DPP Rabithah Alawiyah juga prihatin dan menyayangkan jatuhnya korban pada peristiwa 21-22 Mei 2019 serta ikut berbela sungkawa kepada keluarga korban meninggal. Pihaknya meminta masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh siapapun yang dapat menimbulkan kekacauan atau kerusuhan.
DPP Rabithah Alawiyah menyerukan masyarakat untuk saling menghormati pilihan politik. Tata cara yang baik dalam menyikapi perbedaan yang ada harus dikedepankan.
"Semoga Allah SWT selalu mencurahkan Rahmat-Nya dan melindungi negara yang kita cintai. Izinkan kami untuk mengajak kita semua, seluruh komponen anak bangsa, untuk menempatkan kemanusiaan di atas segala perbedaan. Keadilan sejati hadir lewat akhlak yang baik. Dan tanpa akhlak yang baik perjuangan mencari keadilan hanya akan menjadi kesia-siaan," demikian pernyataan Rabithah Alawiyah.