REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan menteri agama RI di era Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), KH Tolchah Hasan, wafat di usianya yang ke-83, Rabu (29/5) siang. Selama hidupnya, Kiai Tolchah juga pernah menjadi ketua Dewan Penasihat Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi (Infokom) MUI Masduki Baidlowi mengatakan, Kiai Tolchah wafat sekitar pukul 14.00 di RSUD Saiful Anwar, Malang, Jawa Timur. "Beliau wafat karena kanker tenggorokan dan paru. Dan itu baru ketahuan tiga bulan terakhir ini," ujar Masduki saat ditanya Republika.co.id di kantor MUI, Jakarta Pusat, Rabu (29/5).
Masduki memiliki hubungan yang cukup dekat dengan Kiai Tolchah. Mereka sama-sama berjuang lewat PBNU. Kiai Tolchah pernah menjabat sebagai wakil rais aam PBNU dan sampai akhirnya menjabat sebagai mustasyar PBNU.
"Sehingga kami punya kedekatan-kedekatan khusus. Saya ini orang yang punya hubungan juga dengan beliau sebagai pengurus Maarif karena Unisma yang dibangun Kiai Tolchah itu tanah Maarif," ucap Masduki.
Selain itu, Kiai Tolchah juga merupakan pendiri Universitas Islam Malang (Unisma). Menurut Masduki, Kiai Tolchah merupakan tokoh pendidik yang baik dan motivator yang baik dalam hal pendidikan sehingga patut diteladani oleh generasi muda saat ini.
Dalam hidupnya, tambah Masduki, tokoh NU Jawa Timur itu juga berwasiat kepada generasi-generasi setelahnya untuk menjadikan Unisma sebagai perguruan tinggi bertaraf Internasional. "Beliau mencita-citakan Unisma sebagai lembaga pendidikan terbaik di dunia," kata Masduki.