REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibnu al Jazzar. Tokoh yang dikenal di dunia Barat dengan sebutan Algizar ini adalah ahli kedokteran yang penemuannya telah digunakan hingga Eropa pada Abad Pertengahan Al Jazzar dikenal dengan penemuan dan buku-buku medisnya. Karyanya yang besar adalah Traveller's Provision (Zad al-Musafir).
Karya ini diterjemahkan ke berbagai bahasa. Constantinus Africanus menyalinnya ke bahasa Latin dengan judul Viaticum Peregrinantisdan di bahasa Yunani dengan judul Synesios, dan Ibrani dengan judul Zedat al Derachim.
Pemilik nama lengkap Abu Ja'far Ahmad ibnu Ibrahim ibnu Abi Khalid Ibnu al-Jazzar al-Qairawani ini juga menulis tentang coryza dan penyebab wabah penyakit di Mesir. Rincian temuannya ini dapat dilihat dari tulisan F Sezgin seperti manuskrip ilmiah Islam. Sebagian besar karya Ibnu al Jazzar tetap tidak dipublikasikan hingga hari ini. Salah satu karya tersebut dianggap telah hilang sampai ditemukan oleh Dunlop dalam manuskrip unik di Lisbon.
Tulisan lain yang terkenal dalam Zad al-Musafir juga berisi tentang deskripsi cacar dan campak. Tulisannya seperti buku panduan untuk wisatawan, tetapi isi buku ini menyajikan karya medis yang sistematis dan komprehensif.
Karyanya ini merupakan pekerjaan besar karena mencapai 303 halaman folio. Pada awal abad ke-11 bukunya telah diterjemahkan dalam bahasa Yunani dan didistribusikan ke berbagai negara dan berpengaruh hingga Eropa.
Bukunya pun dibuat lebih ringkas yang dikenal dengan Articella atau Ars medicinae, sebuah ringkasan buku teks kedokteran. Buku ini banyak digunakan di sekolah kedokteran dan Universitas Salerno, Montpellier, Bologna, Paris, dan Oxford.
Temuan lain yang berhasil dicapai Ibn al-Jazzar yang tak kalah penting adalah penyakit lupa atau pikun. Penyakit ini lazim ditemui pada orang tua yang hidup di negara yang dingin dan lembap.
Al-Jazzar menuliskan cara memperlakukan orang tua yang mengalami penyakit ini secara khusus. Pasien yang menderita penyakit ini biasanya mengalami ketidakseimbangan di bagian belakang otak.
Mereka yang menderita penyakit ini akan mengalami kesulitan memahami, mengalami kelambanan berpikir, dan sering ceroboh dalam melakukan sesuatu. Pasien yang berbicara dengan orang lain akan gampang lupa dengan hal yang baru saja dibicarakan.
Risalah yang ditulis tentang pengobatan penyakit pelupa ini berjudul fi al-Nisyan wa Ilajih dan kitab al-Nisyan wa Uruq Taqwiyat al-Dhakira. Kedua karyanya ini telah diedit dan diterjemahkan dalam bahasa Inggris berjudul Treatise on Forgetfulness.
Penyakit lain yang ditemukan olehnya adalah penyakit kewanitaan yang disebabkan menstruasi. Penyakit ini dibahas dalam bab ke-9 sampai bab 18 di jilid keenam. Risalah medis Barat yang ditulis oleh Lilium Berna juga menulis hal yang sama dengan Ibnu al-Jazzar tentang penyakit yang disebabkan menstruasi. Wanita perlu menjaga kesehatan reproduksinya, terutama saat menstruasi. Karena pada masa itulah penyakit wanita menjadi penyebab utama.
Selain itu, dia juga membuat buku tentang penyakit gangguan tidur dan kasus angka kematian, buku pediatrik, demam, dan pengobatan bagi si miskin. Tulisannya dibuat Risalah Ibn al-Jazzar on Medicine for the poor and Destitute.
Tak hanya medis Eropa yang tertarik dengan karya tokoh kelahiran 898 Masehi itu. Petrus dari Spanyol yang juga seorang dokter dan filsuf yang menjadi Paus dengan nama John XXI pun tertarik dengan hasil temuannya.