Rabu 29 May 2019 19:38 WIB

Tiga Infrastruktur Bersejarah di Kairouan

Kairouan tidak hanya sebuah kota, tetapi juga merupakan pusat pembelajaran Islam

Menara masjid di Kairouan, Tunisia.
Foto: studyblue.com
Menara masjid di Kairouan, Tunisia.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Tunisia kaya akan sejarah klasik kejayaan Islam. Kairouan merupakan sebuah kota yang pernah menjadi kekuatan politik Islam yang sangat penting dan krusial. 

Kairouan tidak hanya sebuah kota, tetapi juga merupakan pusat pembelajaran Islam yang dijadikan destinasi utama para pelajar pada masa lalu hingga sekarang. Banyak siswa yang datang, bahkan menarik ilmuwan dari berbagai belahan dunia.

Kairouan atau al-Qayrawan, Qairawan, atau Kairwan berkembang di bawah Dinasti Aghlabaid pada abad kesembilan. Kairouan didirikan pada 670 oleh Uqba ibnu Nafi, jenderal Arab yang memimpin penaklukan tentara Islam di kawasan Afrika Utara pada masa pemerintahan Khalifah Umayyah, Mu'awiyah.

Kairouan berasal dari bahasa Arab kairuwan dalam bahasa Persia adalah karavan atau perkemahan militer atau tempat peristirahatan. Berikut tiga peninggalan bersejarah di kota yang terletak di 112 mil selatan Tunisia dan 40 mil barat Susa ini:

Kota Kairouan

Tahun 670 Uqba Ibnu Nafi membuat sebuah Yayasan Kairouan. Dia juga mendirikan masjid, istana pemerintahan, dan rumah bagi tentara dengan membangun dinding sepanjang 2.750 meter.

Saat itu Kairouan menjadi ibu kota Muslim Afrika yang dikenal sebagai Ifriqiya dan sebagai kediaman gubernur Muslim. Sebelum mereka menempati kota ini, tentara Muslim mengalahkan orang-orang Bizantium yang berkumpul di sekitar Patriark Gregory di Sbeitla.

Kota ini merupakan satu-satunya rute tentara Muslim yang menjadi basis militer pertama mereka. Pada 647 M terjadi pertarungan Sufetula dipimpin oleh Ibnu Abi Sarh. Tak hanya dua pemimpin sebelumnya, saat perang selanjutnya memanfaatkan  Kairouan sebagai perkemahan untuk berperang. Seperti Muawaiyah al Hujaiyah yang juga memanfaatkan perkemahan ini.

Waduk

Wilayah Kairouan dikenal dengan kesuburannya. Sehingga sejarah menemukan adanya sistem konstruksi hidrolik yang disebut qasr al-Ma' atau kastil air. Sistem ini dibangun untuk saluran air dari perairan Sungai Mams, 33 kilometer ke barat yang saat ini disebut Hanshir Dwimis.

Pembangunan irigasi ini di bawah kepemimpin Kerajaan Aghlabids. Selain irigasi, mereka juga membangun sebuah wadah penyimpan air yang besar, saluan air, jembatan, sistem pembuangan limbah yang kompleks, dan waduk. Mereka tak hanya membangun satu waduk. Terdapat 250 waduk yang ada di wilayah tersebut.

Masjid Agung Kairouan

Masjid Uqba merupakan sebuah masjid agung yang dikenal dengan sebagai Jami Uqba. Masjid ini dibangun antara 670- 680 Masehi oleh pendiri kota, Uqba Ibnu Nafi.

Ini merupakan masjid pertama di wilayah kawasan barat, sering direnovasi dan diberikan ornamen mewah selama berabad-abad. Masjd ini merupakan masjid besar yang menyaingi monumen terkenal di Timur.

Masjid ini pernah dibangun kembali oleh Zyadat Allah di bawah Kerajaan Aghlabid. Masjid ini awalnya hanya sebuah bangunan persegi dengan ruang shalat yang terbuat dari bata lumpur.

Baru tahun 724 hingga 743, rekonstruksi besar dilakukan, sebuah menara diangun dari batu bata dan dinding halaman dengan karakteristik khas Masjid Abbasiyah di Samarra. 

sumber : Islam Digest Republika
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement