Rabu 29 May 2019 22:42 WIB

Kiai Tolchah Dimakamkan di Pesantren Bungkuk Singosari

Para kerabat dan masyarakat turut mengantarkan jenazah Kiai Tolchah.

KH Tholchah Hasan
Foto: Tangkapan layar youtube
KH Tholchah Hasan

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG—  Jenazah mantan Menteri Agama era Presiden Abdurrachman Wahid (Gus Dur) KH Tolchah Hasan (83) yang tutup usia pada Rabu (29/5) pukul 14.10 WIB dimakamkan di makam keluarga Pondok Pesantren Bungkuk, Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Menantu Alm Kiai Tolchah, Dr Hardadi Arilangga, ditemui di rumah duka di Singosari, Kabupaten Malang, mengatakan almarhum dimakamkan pukul 20.00 WIB usai shalat tarawih. “Almarhum dirawat sudah sejak 12 Mei 2019, akan dimakamkan di makam keluarga Pondok Pesantren Bungkuk”  kata Hardadi.

Baca Juga

Almarhum dirawat kurang lebih selama dua pekan di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang. Jenazah Kiai Tolchah dibawa ke Universitas Islam Malang (Unisma), dan dishalatkan di Masjid Sabilillah, Kota Malang.

Di rumah duka, terlihat Wali Kota Malang Sutiaji dan Plt Bupati Malang Sanusi, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga almarhum.

Kiai Tolchah dilahirkan di Tuban, Jawa Timur, pada 1963 dan merupakan tokoh multidimensi, yakni sebagai ulama, tokoh pendidikan, pegiat organisasi, dan juga merupakan tokoh yang aktif di pemerintahan.

Almarhum merupakan menteri agama pada Kabinet Persatuan Nasional, era KH Abdurrachman Wahid atau Gus Dur. Kiai Tolchah dikabarkan dirawat di rumah sakit sejak pertengahan Mei 2019.

Almarhum meninggalkan seorang istri, tiga orang anak, dan empat cucu, yang saat ini tinggal di Singosari, Kabupaten Malang. Kiai Tolchah pernah menduduki posisi Mustasyar PBNU dan sebelumnya menjabat sebagai Rektor Universitas Merdeka Malang hingga 1998. Alharmum juga Ketua Dewan Penasehat Majelis Ulama Indonesia 2010-2015. 

Selain itu, KH Tolchah Hasan juga sebagai Dewan Pembina Yayasan Universitas Islam Malang (Unisma) hingga saat ini.

 

 

  

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement