Kamis 30 May 2019 20:00 WIB

Kado Lebaran untuk Rizwan

Rizwan adalah salah seorang penyintas gempa di Donggala.

Rumah Zakat membagikan kado lebaran di DOnggala, salah satunya untuk Rizwan.
Foto: rumah zakat
Rumah Zakat membagikan kado lebaran di DOnggala, salah satunya untuk Rizwan.

REPUBLIKA.CO.ID, DONGGALA -- Relawan Rumah Zakat Kota Palu kembali menyalurkan paket Kado Lebaran Yatim untuk penyintas Gempa dan Tsunami Sulawesi Tengah pada hari Selasa (21/5) siang. Sekitar 14 relawan dengan menggunakan mobil menempuh perjalanan selama lebih kurang 1,5 jam menuju Desa Salubomba Kecamatan Banawa Tengah Kabupaten Donggala.

Sekitar pukul 15.00 WITA tim relawan Rumah Zakat tiba di masjid darurat yang berlokasi di hunian sementara di Desa Salubomba dengan membawa sebanyak 17 paket Kado Lebaran Yatim. Diawali dengan sholat Ashar berjamaah, selepasnya langsung dilakukan penyaluran.

Baca Juga

Ketika penyaluran, salah seorang anak yang ditemani kakaknya tiba tergopoh-gopoh menuju mesjid darurat. Salah seorang warga menyampaikan ada seorang anak yatim sambil menunjuk salah seorang anak yang baru datang bersama kakaknya.

photo
Rumah Zakat membagikan kado lebaran di Donggala, salah satunya untuk Rizwan.

Relawan Rumah Zakat langsung menuntun adik bernama Rizwan berusia 8 tahun untuk berkumpul bersama anak-anak lainnya yang akan menerima Kado Lebaran Yatim.  Ketika menerima Kado lebaran yatim, Rizwan langsung meraba raba bingkisan yang diberikan dan berbisik kepada kakaknya.

"Kak ada kue kah di dalamnya?"

Setelah menerima Kado Lebaran Yatim, Rizwan dan kakaknya kembali masuk ke dalam mesjid dan duduk di pojokkan. Rizwan yang dengan kondisi mata rabun bersenda gurau dengan kakaknya sambil meraba semua barang yang berada di dalam bingkisan dan menanyakan kepada kakaknya.

Dari perbincangan itu diperoleh info bahwa Rizwan ini lahir dalam keadaan normal. Namun sepekan kelahirannya, tiba tiba bola matanya mengelurakan nanah dan darah. Ibunya, sudah sempat membawa dia berobat ke dokter dan dokter menyampaikan belum bisa menangani karena usianya yang masih hitungan minggu.

Dokter menyampaikan dibawa kembali saat telah berusia dua tahun. Namun belum sempat dibawa kembali berobat, ibunda Rizwan telah dahulu dipanggil Allah SWT.

Saat ini Rizwan tinggal bersama kakaknya dan neneknya. Saat ini Rizwan berusia 8 tahun dan kakaknya membawa Rizwan berobat kembali. Sayangnya, dokter menyampaikan bahwa telah terlambat penanganannya.

Agar Rizwan dapat melihat kembali, Ridwan harus melakukan operasi cangkok mata. Sang kakak yang merasa kebingungan sampai saat ini tidak dapat berbuat banyak selain dengan sabar mendampingi adiknya untuk terus bertumbuh.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement