REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Anak usaha PT Adhi Karya (Persero), PT Adhi Commuter Properti (ACP), menyiapkan investasi sebesar Rp 1,5 triliun untuk membangun hunian mewah di wilayah Sentul, Bogor. Proyek ini bekerja sama dengan Ustaz Yusuf Mansur dalam jangka waktu lima tahun.
Direktur Utama ACP Amrozi Hamidi mengatakan konsep hunian mewah akan dibangun lima tower dengan 2.500 unit apartemen di atas lahan 4,5 hektare di Sentul Selatan. “Kami mengusung konsep antitesis dari kondisi kota yang padat, macet, cepat menjadi sebuah kawasan dengan kondisi yang relaks, tenang, nyaman dan hijau,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (30/5).
Menurutnya, proyek ini menggunakan skema Kerja Sama Operasi (KSO) dengan keuntungan 50:50. Saat ini progres pengerjaan telah mencapai desain master plan.
Sementara Direktur Keuangan ACP Mochammad Yusuf menambahkan perseroan menargetkan pembangunan awal bisa dilakukan pada tahun depan. Sementara pengerjaan ditargetkan rampung pada 2022 mendatang.
“Beberapa fasilitas menarik hunian akan dibuat, mulai dari kawasan Sport Center, masjid dan aula umum. Pembangunan ini mirip akan jadi Ubudnya di Sentul,” ucapnya.
Selain hunian mewah di Sentul, tujuh proyek ACT lainnya yang sedang dalam proses perizinan adalah Cisauk Point (Member of LRT City), Oase Park (Member of LRT City) dan The Premiere MTH, Bogor Raya, Cibubur. Lalu Sentul KM 29 dan Sentul Side. Seluruh produk pengembangan lahan tersebut berupa apartemen, ruko, komersial area, mal, perkantoran, serta Landed House di beberapa proyek pengembangan.
Sebagai mitra, Ustaz Yusuf Mansur berharap kerja sama ini dapat terus mengembangkan bisnis untuk kedua belah pihak dalam jangka panjang, termasuk keuntungan yang dibagi sama rata. "Ya harapan saya ke depan ACP bisa terus mengembangkan bisnis propertinya. Dunia properti baru buat saya. Jadi saya akan banyak belajar. Harapan saya ke depan ACP bisa terus mengembangkan bisnis propertinya,” ungkapnya
Kinerja 2019
PT Adhi Commuter Property (ACP) menyiapkan investasi Rp 2,6 triliun untuk membangun properti di beberapa titik dekat sarana transportasi publik. Salah satunya pengerjaan apartemen di dekat stasiun LRT Ciracas, Jakarta Timur.
Direktur Pengembangan dan Pemasaran ACP Indra Syahruzza mengatakan perseroan akan membangun sebuah apartemen berbasis transit oriented development (TOD) di Ciracas, Jakarta Timur. “Investasinya itu Rp 2,6 triliun, kita kerja sama dengan Urban Jakarta Propertindo, modelnya kerja sama operasi,” ujarnya.
Menurut dia rencananya hunian vertikal ini akan dibangun mulai bulan Juli. Progresnya sejauh ini masih dalam tahap pembentukan pondasi dan mengurus izin untuk mendirikan bangunan.
“Nantinya ada lima tower dengan 4.500 total unit apartemen. Target selesai 2 tahun hingga 3 tahun selesai, efektif pembangunan itu mulai Juli,” ungkapnya.
Selain di Ciracas, ACP juga membangun beberapa hunian TOD lainnya di dekat stasiun LRT, seperti di Stasiun Bekasi Timur - Green Avenue dan LRT City Jaticempaka - Gateway Park. Untuk tahun ini, proyek berjalan ACP mencapai enam proyek properti dan tiga hotel.
Proyek itu adalah LRT City Bekasi - Eastern Green; LRT City Sentul - Royal Sentul Park; LRT City Jaticempaka - Gateway Park. Berikutnya LRT City Ciracas - Urban Signature; MTH 27 Office Suites dan LRT City Bekasi - Green Avenue, Grandhika Hotel di 3 kota besar; Jakarta, Medan dan Semarang.
Sementara itu terdapat delapan proyek yang sedang proses perijinan dan pengembangan, meliputi Cisauk Point (Member of LRT City), Oase Park (Member of LRT City) dan The Premiere MTH, Bogor Raya, Cibubur, Sentul KM 37, Sentul KM 29 dan Sentul Side. Seluruh produk pengembangan lahan tersebut berupa Apartemen, Ruko, Komersial Area, Mall, Office, serta Landed House di beberapa proyek pengembangan.
“Seiring dengan meningkatnya kebutuhan properti terutama bagi kalangan kelas menengah dikota besar seperti pulau jawa, maka ACP yang bergerak di bidang properti ikut menikmati pertumbuhan peningkatan demand tersebut," ujar dia.
Asset perseroan pada 2019 kuartal I mencapai Rp 2,7 triliun (Non-Audit). Dengan target penjualan tahun ini sebesar Rp 1,7 triliun yang terdiri dari penjualan unit apartemen, gedung perkantoran, komersial area dan Hotel Grandhika.