Kamis 30 May 2019 15:38 WIB

Demonstrasi Tuntut Petinggi Pemerintah Mongolia Mundur

Pemerintah Mongolia dituduh korupsi dan gagal menjalankan pemerintahan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Patung ksatria Mongolia dan Genghis Khan di wilayah Inner Mongolia.
Foto: telegraph
Patung ksatria Mongolia dan Genghis Khan di wilayah Inner Mongolia.

REPUBLIKA.CO.ID, ULAANBAATAR -- Ribuan pengunjuk rasa anti-pemerintah turun ke jalan-jalan di ibu kota Mongolia, Ulaanbaatar untuk menuntut pemerintahan mundur. Tuduhan korupsi dan kegagalan pemerintahan telah membuat perekonomian di negara tersebut mengalami kemunduran. 

"Resign! Resign! Resign!," teriak para pengunjuk rasa, Kamis (30/5).

Baca Juga

Beberapa pengunjuk rasa membawa spanduk yang mengecam pemerintah karena dianggap gagal mengatasi korupsi, krisis ekonomi, dan krisis kesehatan. Beberapa demonstran juga tampak membawa karikatur politikus terkemuka. Sekretaris Jenderal oposisi Partai Demokrat, Tsevegdorj Tuvaan, kepada Reuters bahwa pemerintah tidak memenuhi janji yang telah mereka lontarkan. 

"Parlemen tidak dapat membuat pemerintah bekerja dan bertanggung jawab. Jadi kami hari ini menuntut agar mereka bertanggung jawab," ujar Tuvaan, Kamis (30/5).