Kamis 30 May 2019 22:37 WIB

Polisi Proses Narapidana Penyebar Hoaks Jelekkan Kapolri

Pelaku menggunakan akun Facebook-nya untuk menjelekkan Kapolri dan kepolisian.

Ilustrasi Ditangkap Polisi
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Ditangkap Polisi

REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- Kepolisian Resor Kota Sorong, Papua Barat memproses hukum MA (33) narapidana narkoba yang diduga menyebarkan berita bohong yang menyudutkan Polri.

Kepala Satuan Reskrim Polres Sorong Kota, AKP Eddwar M Pandjaitan di Sorong, Kamis (30/5) mengatakan, MA diproses hukum karena menyebarkan berita bohong atau hoaks melalui media sosial Facebook.

Baca Juga

Dia mengatakan, pelaku menggunakan akun Facebook-nya mengunggah gambar dan video yang menyatakan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Tito Karnavian pembunuh dan memperbolehkan pihak kepolisian membunuh para pendemo 22 Mei 2019.

Menurut dia, unggahan pelaku merupakan ujaran kebencian terhadap institusi kepolisian negara. Unggahan pelaku mengajak masyarakat untuk membenci kepolisian.

Ia menambahkan, Polres Sorong Kota dengan bantuan pihak Lapas melakukan penggeledahan terhadap pelaku yang sedang menjalani hukuman empat tahun penjara karena kasus narkoba.

Dari tangan pelaku diamankan satu unit telepon genggam Android yang diduga digunakan oleh pelaku guna mengunggah ujaran kebencian terhadap kepolisian negara.

"Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap pelaku dan telah dikembalikan lagi ke lapas. Pelaku diancam undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dengan hukuman 7 tahun kurungan penjara," ujarnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement