Jumat 31 May 2019 03:43 WIB

Menhan RI-AS Bahas Rencana Latihan Bersama Kopassus

Latihan bersama itu akan dilakukan dalam kurun waktu yang tidak akan lama lagi.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Gita Amanda
Menteri Pertahanan (Menhan), Ryamizard Ryacudu
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Menteri Pertahanan (Menhan), Ryamizard Ryacudu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia (RI), Ryamizard Ryacudu, melakukan pertemuan bilateral dengan Menhan Amerika Serikat (AS), Patrick Shanahan. Salah satu yang dibahas keduanya, menegaskan kembali komitmen mereka untuk memperkuat program-program pelatihan bilateral.

"Masalah peningkatan pertahanan antara kedua negara. Bicara pertahanan, pertahanan itu tentu untuk menghadapi ancaman-ancaman yang ada," ujar Ryamizard usai pertemuan di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Kamis (30/5).

Baca Juga

Selain membahas tentang terorisme dan radikalisme generasi ketiga, keduanya membahas soal rencana kembali berlatihnya Komando Pasukan Khusus (Kopassus) bersama dengan AS. Rencananya, latihan bersama itu akan dilakukan dalam kurun waktu yang tidak akan lama lagi.

"Kemenhan sudah melakukan surat kongres agar Kopassus bisa latihan kembali dengan Amerika. Insyaallah tidak lama lagi. Ini adalah permintaan saya," kata dia.

Kedutaan Besar Amerika Serikat dalam keterangannya mengatakan, keduanya menegaskan kembali komitmen mereka untuk memperkuat program-program pelatihan bilateral yang kukuh dan sudah berjalan. Itu dilakukan guna meningkatkan kapasitas dan kemampuan interoperabilitas.

Kedua kementerian juga menekankan dukungan terhadap perluasan pelatihan antarkedua angkatan darat tahun depan. Dukungan tersebut dilakukan melalui normalisasi hubungan pasukan khusus angkatan darat mulai 2020 dengan Pelatihan Terpadu Bersama bersama Kopassus.

Kedua kementerian mengakui pentingnya normalisasi pelatihan Pasukan Khusus AS dengan Kopassus untuk membangun kepercayaan dan memperluas interoperabilitas kontraterorisme.

Mereka juga menekankan pentingnya memperkuat kerja sama untuk memerangi ancaman transnasional lintas laut, darat, udara, dan dunia maya. Guna mendukung upaya saling berbagi informasi secara lebih luas, kedua kementerian mendukung peluang untuk lebih meningkatkan pembagian informasi dan pertukaran pandangan mengenai analisis ancaman regional melalui ASEAN Our Eyes (AOE).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement