REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman tengah mengkaji potensi aspal Buton (asbuton) untuk bisa diolah menjadi bahan bakar roket padat. Selama ini aspal Buton baru sebatas dimanfaatkan untuk pembangunan jalan.
Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Kemenko Maritim Agung Kuswandono menyebut pemanfaatan potensi asbuton perlu digalakkan mengingat besarnya cadangan yang dimiliki Indonesia yakni sekitar 670 juta ton.
"Saya baru tahu aspal bisa dimanfaatkan untuk komponen bahan bakar roket. Kalau bisa, mungkin harganya bisa melonjak dan kita bisa jadi pemasok bahan bakar roket," katanya baru-baru ini.
Namun, menurut Agung, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai potensi sumber daya alam berupa aspal alam itu. Ia menambahkan, pemanfaatan asbuton akan sangat berdampak positif untuk menekan impor aspal yang selama ini mencapai hingga 500 juta dolar AS per tahun.
Dalam kesempatan yang sama, New Ventures Director Buton Asphalt Group Agus Nuryanto menilai pemanfaatan asbuton sebagai bahan bakar roket padat memungkinkan untuk dilakukan. Namun, mantan Deputi Bidang Teknologi Dirgantara LAPAN itu menuturkan perlu proses yang tidak murah untuk mengolah terlebih dahulu asbuton agar bisa dijadikan bahan bakar roket padat.
"Bisa saja (jadi bahan bakar roket padat), tapi jadi mahal karena asbuton harus dipisahkan dulu karena bentuk aslinya berupa bebatuan. Jadi batuan hitam diambil aspalnya, dan ini prosesnya perlu biaya," katanya.
Agus menambahkan, setelah diproses pun, kandungan dalam asbuton belum tentu sesuai dengan bahan bakar roket padat yang saat ini digunakan. Padahal, bahan bakar untuk roket tentu tidak bisa dibuat sembarangan agar tidak berisiko meledak.
"Jadi bahan bakar (roket) beda dengan asbuton. Sifatnya agak beda. Kalau mau menggunakan asbuton untuk bisa sebaik yang sudah ada sepertinya agak susah, spesifikasinya berbeda," katanya.
Kendati demikian, Agus mendorong pemanfaatan asbuton selain untuk pembangunan jalan. Menurut dia, seperti halnya batuserpih (shale) yang bisa menghasilkan minyak dan gas, asbuton juga dinilai memiliki potensi serupa.
"Keduanya ini mirip (asbuton dan shale), kalau mirip, maka asbuton juga punya minyak. Maka diharapkan pemerintah menggunakan asbuton tidak hanya sekadar aspal jalan tapi dimanfaatkan jadi yang lain karena potensi cadangannya yang begitu besar," katanya.