REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Joko Widodo bisa jadi salah satu pemimpin negara yang dipilih dengan suara terbesar di tingkat internasional. Mengacu pada hasil rekapitulasi Pemilihan Presiden 2019 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menahbiskan pasangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin berhasil mengumpulkan total suara sebesar 85,607 juta suara. Jauh melebihi pesaing mereka pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang mendapatkan 68,650 juta suara.
Bila dibandingkan dengan perolehan di Pilpres 2014 pun, keunggulan Jokowi-Ma'ruf terlihat jelas pada 2019. Dalam pilpres ini, pasangan 01 berhasil menambah 14,609 juta suara pemilih. Hasil ini dua kali lipat lebih daripada suara pemilih Prabowo-Sandi pada 2019. Di mana pada tahun ini, Prabowo-Sandi bisa mengumpulkan 68,650 juta suara atau hanya menambah 6,073 juta suara dari Pilpres 2014.
Baca Juga: Survei Republika: 40 Persen Responden Ingin Lapangan Kerja
Bila didudukkan dalam peta pemilihan langsung kepala negara di dunia, menurut riset Republika-Claster Consulting, hasilnya sejauh ini Presiden Jokowi adalah pemimpin yang dipilih dengan suara terbesar. Suara pemilih Jokowi jauh lebih banyak daripada, misal: Pemilih Soesilo Bambang Yudhoyono pada 2009 (73,874 juta suara), Barack Obama pada 2008 (69,498 juta suara). Bahkan, perolehan suara Jokowi jauh di atas perolehan suara Hillary Clinton dan Donald Trump di Pilpres Amerika Serikat 2016, Pemilihan Presiden Brasil 2006 Lula Da Silva, dan Presiden Rusia Vladimir Putin (56,430 juta suara).