REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Pengurus Sirkuit Katalunya meminta bantuan kepada Pemerintah Spanyol untuk mempertahankan terselenggaranya balapan di sirkuit tersebut. Terutama, balapan F1 yang terancam tidak akan menggelar seri balap tahun depan.
Sirkuit itu sudah digunakan sebagai arena balap sejak 1991. Namun kontrak antara pihak F1 dan sirkuit baru saja usai bulan ini setelah seri balap terakhir dua pekan lalu.
Reial Automòbil Club de Catalunya (RACC) selaku pengurus sirkuit sedang berusaha mempertahankan eksistensi balapan di musim-musim berikutnya. Menurut RACC, ajang balap berdampak positif terhadap roda ekonomi di sekitar sirkuit.
Sirkuit itu berkontribusi membuka 2.700 lapangan pekerjaan dan menguatkan sektor lain seperti industri pariwisata dan transportasi dengan nilai pemasukan mencapai 163 juta euro.
"RACC meminta pemangku kebijakan untuk bersatu memperpanjang kontrak F1, karena olahraga ini merupakan salah satu yang terpenting di negara ini," tulis RACC dalam keterangan resmi seperti dilansir Crash, Jumat (31/5).
Di sisi lain, perjuangan pengurus sirkuit dinilai sulit karena musim 2020 akan bertambah seri balap Belanda dan Vietnam. Penambahan dua seri balap dianggap mengancam sirkuit Katalunya untuk kembali menggelar balapan.