REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Purwakarta, turunkan tim pengawasan makanan daging dan ikan. Tim ini, akan memeriksa daging dan ikan yang ada di pasar tradisional maupun supermarket. Termasuk gudang penyimpanan serta tempat pemotongan hewan.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta, Sri Wuryasturati atau akrab disapa Ita, mengatakan, dibentuknya tim ini tujuannya untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat. Terutama, dalam mengkomsumsi daging dan ikan saat hari raya nanti.
"Kita ingin, melindungi masyarakat dari peredaran daging atau ikan yang tak layak konsumsi," ujar Ita, kepada Republika.co.id, Jumat (31/5).
Menurutnya, daging dan ikan yang nantinya akan dikonsumsi warga saat lebaran, harus benar-benar aman. Karena itu, tim ini akan kontinyu melakukan pemeriksaan daging dan ikan. Termasuk juga, yang datang dari luar Purwakarta. Seperti, daging beku impor.
Apalagi, lanjut Ita, pemeriksaan ini sebagai antisipasi dan waspada terhadap kondisi daging kurang layak konsumsi. Salah satunya, khawatir ada daging yang terkontaminasi antraks. Atau, daging gelonggongan. Serta, daging yang ada cacingnya. Bahkan, daging yang dioplos dengan daging celeng.
"Kita juga bawa lab mobile jadi diperiksa langsung keluar hasilnya," ujarnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga akan melakukan tindakan tegas apabila terdapat daging yang kurang layak konsumsi. Supaya, para pedagang juga teredukasi, memgenai kesehatan dari daging dan ikan yang dijualnya.
Terkait dengan stok ketersedian daging, Ita mengakui, kebutuhan daging untuk masyarakat dirasakan aman. Saat ini, sudah mulai masuk ternak hidup dari Jawa Tengah, Jawa Timur dan termasuk Purwakarta.
"Stok daging dan ikan untuk lebaran cukup aman. Karena, sapi dan hewan ternak lainnya telah berdatangan ke Purwakarta. Termasuk, daging sapi beku," ujarnya.