Sabtu 01 Jun 2019 03:44 WIB

Sukabumi Undang Investor Bangun Kantong Parkir Atasi Macet

Wali Kota Sukabumi mengundang investor untuk membangun kantong parkir

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Christiyaningsih
Kemacetan lalu lintas terjadi di Jalan Raya Sukabumi-Bogor tepatnya di sekitar Pasar.Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi Senin (23/1).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Kemacetan lalu lintas terjadi di Jalan Raya Sukabumi-Bogor tepatnya di sekitar Pasar.Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi Senin (23/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kota Sukabumi berupaya membangun kantong parkir di sejumlah pusat keramaian kota. Hal ini dilakukan untuk mengurai kemacetan lalu lintas akibat kurangnya kantong parkir di daerah rawan kemacetan lalu lintas.

"Kami mengundang investor untuk membangun gedung parkir," ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi kepada wartawan Jumat (1/6). Akan tetapi ternyata sampai saat ini belum banyak yang berminat membangunnya.

Baca Juga

Fahmi berharap kantong parkir harus dibuat di beberapa titik. Terutama di Jalan Ahmad Yani yang berdasarkan hasil kajian membutuhkan dua kantong parkir. Hal ini menjadi pekerjaan rumah terberat bagi pemerintah daerah.

Rencananya, kata Fahmi, setelah Lebaran ada pertemuan dengan manajemen pusat perbelanjaan dalam membangun kantong parkir. Kehadiran kantong parkir ditargetkan bisa menekan kemacetan lalu lintas akibat kendaraan yang parkir di jalanan.

Di sisi lain, dalam berbagai kesempatan pemkot memberikan imbauan agar warga menggunakan angkutan umum dan mengurangi penggunaan pribadi seperti sepeda motor. Kondisi tersebut disebabkan adanya penambahan sebanyak 1.500 kendaraan baru setiap bulan.

Bertambahnya kendaraan tak diimbangi dengan penambahan ruas jalan sehingga menyebabkan kemacetan lalu lintas di sejumlah titik. "Tugas bagi pemda untuk memobilisasi warga naik angkutan umum seperti bus rapid transit (BRT) dan bus wisata di dalam kota," ungkap Fahmi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement