REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Kondisi di sekitar ruang ICU National University Hospital Singapura, tempat mantan ibu negara Ani Yudhoyono dirawat, masih sepi pada Sabtu pagi. Tidak tampak kerabat dan keluarga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang biasa berjaga di sekitar ruang ICU.
Rencananya, perwakilan keluarga akan memberikan keterangan kepada media pada Sabtu pagi ini di Singapura. Sementara itu, dikabarkan kondisi Ani Yudhoyono masih belum stabil.
Wasekjen Partai Demokrat Renanda Bachtiar membantah kabar yang beredar bahwa Ani dalam keadaan kritis dan bahkan telah wafat. Ia mengatakan, tim dokter masih berusaha memulihkan kondisi Ani yang sempat menurun.
"Kondisi Ibu Ani masih naik turun. Tim dokter masih bekerja intensif untuk memulihkan kondisi ibu Ani," ujar Renanda kepada Republika, Sabtu (1/6).
Menurut Renanda, meskipun dirawat di ruang ICU Ani masih dalam kondisi sadar dan bisa berkomunikasi dengan keluarga yang menemani. Ia mengungkapkan penurunan kesadaran Ani hanya terjadi akibat obat dan ketika ada tindakan dari dokter.
"Selebihnya sadar," katanya.
Sementara itu, besan keluarga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Hatta Rajasa, meminta masyarakat mendoakan kesehatan Ani Yudhoyono. Hatta menyampaikan permohonan tersebut saat berada di rumah sakit tempat istri presiden RI keenam itu dirawat karena kanker darah.
"Saya mengajak kita semua mendoakan Bu Ani dengan doa yang tulus, sungguh-sungguh, semoga Allah akan mengijabah," kata Hatta yang ditemui di National University Hospital, Singapura, Jumat.
Keluarga, melalui staf pribadi SBY, Ossy Dermawan menyampaikan terima kasih atas segala doa dan dukungan yang diberikan oleh seluruh rakyat Indonesia kepada Ani.
"Semoga doa dan dukungan yang diberikan akan dikabulkan oleh Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, sehingga Ibu Ani dapat segera sembuh," kata dia.