REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jabar, Ridwan Kamil memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila Tingkat Provinsi Jabar di Halaman Gedung Sate, Sabtu (1/6). Namun, saat upacara pengibaran bendera sempat terjadi insiden. Karena, setelah tim Paskibraka berhasil menaikan bendera, tiba-tiba bendera tersebut jatuh. Bendera tersebut jatuh diduga karena ikatannya yang kurang kuat.
Menanggapi jatuhnya bendera tersebut, Ridwan Kamil meminta, hal tersebut tak terlalu dibesar-besarkan. "Saya kira secara teknislah, jangan terlalu dibesar-besarkan. Kasihan paskibrakanya. Saya juga paskibra dulu, itu nyantolnya itu harusnya masuk dikunci lagi," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.
Menurut Emil kemungkinan, bendera tersebut bisa jatuh lagi karena tak dikunci lagi. Hal itu, terjadi karena satu dan lain hal. "Ya karena luasa, naonlah (apa lah, Red) dan sebagainya," katanya.
Namun, kata dia, hal itu seharusnya tidak boleh terjadi. Karena, semua ada standar operation prosedur (SOP) nya. "Tapi kan kita ada SOPnya. Sampai upacara selesai, bendera itu harus tetap dalam posisi berkibar, karena kita namanya upacara bendera. Saya kira itu aja,"paparnya.
Saat ditanya tentang tingkat kehadiran ASN (aparatur sipil negara), menurut Emil hadir semua. Karena, ia melihat standar penuhnya tempat upacara. "Saya enggak hafal teknisnya. Ya itu mah dari Pa Sekda, kewajiban. Upacaranya hari sabtu bukan hari kerja," katanya.