REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jabar, Ridwan Kamil memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila Tingkat Provinsi Jabar di Halaman Gedung Sate, Sabtu (1/6). Menurut Ridwan Kamil, tantangan bangsa Indonesia saat ini adalah sila ketiga.
"Saya kalau ditanya ya tantangan bangsa indonesia hari ini adalah sila ketiga, tentang persatuan kita. Ya, melihat ke Indonesiaan kita banyak tekanan, baik oleh perbedaan yang sebenernya dari dulu juga perbedaan itulah yang melahirkan keindonesiaan," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.
Menurut Emil, perbedaan asal-usul masyarakat Indonesia yakni dari sisi tradisionalnya, bahasanya, dan lain-lain. Hal ini, hanya bisa disatukan oleh kesepakatan Pancasila. "Jadi kalau kepancasilaan ini goyah, ya tidak ada Indonesia. Maka istilahnya tadi sederhana, kita Indonesia kita Pancasila. Kalau tidak ada Indonesia ya tidak ada pancasila dan sebaliknya," katanya.
Jadi, menurut Emil, ia berpesan jangan melihat Pancasila ini sebagai hal yang sesuatu yang otomatis. Karena, ini adalah barang mahal, yang harus dijaga kalau bangsa Indonesia mau seperti ini sampai selamanya.
"Tapi kalau tidak kita pelihara, seperti, sebuah rumah. Maka rumah itu lama-lama akan lapuk dan hancur. Pancasila harus kita jaga supaya tetap relevan," katanya.
Emil berharap, perbedaan urusan Pilpres, perbedaan urusan keyakinan agama, dan perbedaan urusan etnisitas tidak akan mengemuka lagi di masa-masa mendatang. "Itu adalah sebuah hal yang sudah diselesaikan oleh sila-sila dalam Pancasila," katanya.