Sabtu 01 Jun 2019 13:05 WIB

Jaga Pasokan Avtur di Sulawesi, Pertamina Optimalkan 7 DPPU

Pertamina memastikan stok avtur cukup.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Awak Mobil Tangki (AMT) melakukan persiapan sebelum berangkat untuk mendistribusikan BBM dan Avtur menuju ke Sulawesi, di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta, Selasa (2/10).
Foto: Republika/Prayogi
Awak Mobil Tangki (AMT) melakukan persiapan sebelum berangkat untuk mendistribusikan BBM dan Avtur menuju ke Sulawesi, di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta, Selasa (2/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah, PT Pertamina (Persero) melalui Marekting Operation Region (MOR) VII memastikan stok dan distribusi avtur sangat aman dan lancar. Tujuh Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) yang berada dalam wilayah operasi MOR VII siap menyupplai kebutuhan bahan bakar untuk pesawat udara tersebut.

Hal itu disampaikan Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR VII, Hatim Ilwan, di Makassar, Jumat (31/5). Menurutnya, pihaknya siap melayani kebutuhan avtur di 7 DPPU yang tersebar di seluruh Sulawesi. "Rata-rata ketahanan stok avtur di wilayah MOR VII mencapai 16,6 hari," ujarnya.

Baca Juga

Ketujuh DPPU Pertamina yang hadir memberikan servis penjualan avtur itu tersebar di 6 Provinsi. "Di Sulawesi Tengah terdapat dua bandara yakni Mutiara di Palu dan Bubung di Luwuk," ujarnya.

Sementara 5 provinsi lainnya terdapat masing-masing satu DPPU, yakni Hasanuddin (Sulsel), Sam Ratulangi (Sulut), Jalaluddin (Gorontalo), Haluoleo (Sultra) serta Tampa Padang (Sulbar). Menurut Hatim, pihaknya juga sudah mengantisipasi adanya lonjakan pemakaian avtur pada 7 hari sebelum dan sesudah Idul Fitri.

"Selama 2 minggu tersebut, kita prediksi ada peningkatan konsumsi avtur 5 persen dibanding dengan rata-rata konsumsi harian sepanjang tahun 2019," ujarnya.

Jika rata-rata konsumsi harian avtur sepanjang 2019 mencapai 986 KL/hari, maka khusus H -/+ 7 lebaran volume avtur yang bakal dikonsumsi oleh pesawat-pesawat yang hilir mudik dan singgah di tujuh bandara di Pulau Sulawesi ini mengalami lonjakan menjadi 1.035 KL/hari.

Haluoleo menjadi DPPU yang diprediksi mengalami prosentase lonjakan tertinggi sekitar 13 persen dari semula 35,31 KL/hari menjadi 40 KL/hari. Diikuti oleh Mutiara 9 persen (29,88 vs 33,00), Hasanuddin 5 persen (774,58 vs 811,71), Bubung 5 persen (4,76 vs 7,19), Sam Ratulangi 3 persen (127,5 vs 131,34), Jalaluddin 2 persen (12,33 vs 131,34) serta Tampa Padang 1 persen (2,37 vs 2,4).

Khusus untuk DPPU Hasanuddin, meski selama 2 pekan tersebut diprediksi secara prosentasi hanya mengalami peningkatan 5 persen, tetapi menurut Hatim, pihaknya memberikan pengawasan ekstra. "Karena secara volume, konsumsi avtur di Hasanuddin terbesar dan mencapai 78,5 persen dari total volume konsumsi avtur di wilayah MOR VII," ujarnya.

Untuk itu, di Hasanuddin, pihak Pertamina menyiagakan 9 kendaraan refueling dari total 38 kendaraan yang ada. Sedangkan 27 dari total armada bridger, pihaknya menyiagakan 12 kendaraan di Bandara Hasanuddin. "InsyaAllah Pertamina siap menyuplai kebutuhan avtur di 7 DPPU yang tersebar di seluruh Sulawesi," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement