REPUBLIKA.CO.ID, RICHMON -- Sebanyak 12 orang dikonfirmasi tewas dalam penembakan yang terjadi di pantai di pusat Kota Virginia, Amerika Serikat (AS), Jumat (31/5) waktu setempat. Penembakan tersebut dilakukan oleh seorang karyawan yang memuntahkan timah panas ke orang sekitar tanpa pandang bulu.
Penembak yang merupakan pekerja publik itu ikut tewas setelah baku tembak dengan polisi. Baku tembak tersebut juga memakan waktu lama. Hal itu diungkapkan Kepala Polisi, James Cervera, dilansir di CNN, Sabtu (1/6).
Sebanyak empat orang korban sedang menjalani operasi pengobatan. Berdasarkan informasi yang dihimpun CNN, pejabat rumah sakit mengatakan, tiga orang dalam kondisi kritis dan satu dalam kondisi stabil.
"Ini adalah hari yang paling menghancurkan dalam sejarah Pantai Virginia. Orang-orang yang terlibat adalah teman, rekan kerja, tetangga, kolega kami," kata Wali Kota Virginia, Bobby Dyer.
Hingga saat ini, polisi setempat masih mendalami motif penembakan yang dilakukan pelaku. Pria yang melakukan penembakan diidentifikasi sebagai DeWayne Craddock (40 tahun).
Menurut Laporan, pelaku adalah seorang karyawan yang tampaknya memiliki masalah dengan kantor tempatnya bekerja. Kelompok pemantau Gun Violence Archive yang bermarkas di Ibu Kota AS, Washington, menyatakan penembakan ini adalah penembakan massal ke-150 di AS pada tahun ini.