REPUBLIKA.CO.ID, CIKEAS -- Budayawan Jaya Suprana mengatakan kepergian Ibu Negara 2004-2014 Ani Yudhoyono wariskan kasih sayang bagi bangsa Indonesia. Alasannya, kepergian Ani Yudhoyono mempersatukan anak-anak bangsa dengan tidak saling menyakiti satu dengan yang lain.
"Apalagi ini di bulan suci Ramadhan, yang sebetulnya bulan kasih sayang. Itu adalah warisan beliau yang sangat perlu diperhatikan," kata Jaya saat melayat ke Cikeas, Bogor, Ahad (2/6) pagi.
Dia mengatakan wafatnya Ani juga membangunkan bangsa untuk tidak lagi saling mencelakakan sesama warga bangsa Indonesia. "InsyaAllah wafatnya beliau itu adalah ''wake up call'', membangunkan kita dari tidur kita yang sebenarnya sangat menyedihkan, yaitu marilah kita berhenti saling membenci," kata dia.
Dia merasa berutang budi dengan Ani yang sangat peduli kepada kemanusiaan dan kebudayaan."Beliau sangat peduli dan turun tangan membantu dalam kegiatan kemanusiaan maupun kebudayaan," ujar dia.
Jaya juga mengaku merasa terpukul karena gagal menjenguk Ani Yudhoyono di National University Hospital, Singapura, saat dirawat. Sedianya, dia akan menjenguk pada 4 Juni 2019, dan telah membeli tiket pesawat ke Singapura, namun Ani terlebih dulu wafat.