REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Pihak kepolisian Virginia mengidentifikasikan 12 korban tewas dalam penembakan di Pusat Kota Virginia Beach Jumat (31/5) waktu setempat. Polisi juga mengidentifikasikan pelaku penembakan yang juga tewas dalam insiden tersebut.
Seorang pria bersenjata yang diduga seorang karyawan melepaskan tembakan melalui Gedung 2 dari pusat kota kota pantai itu. Penembak memberondong timah panas sehingga menewaskan 12 orang dan melukai empat lainnya, termasuk seorang polisi yang mengenakan rompi anti peluru.
Komunitas berkabung untuk para korban penembakan yang merupakan insiden paling mematikan di Amerika Serikat tahun ini. Kota pantai Virginia dimasukkan ke dalam daftar tempat yang terkena dampak penembakan massal. Manajer Kota Pantai Virginia Dave Hansen mengatakan dalam konferensi pers Sabtu pagi, bahwa empat orang yang terluka parah dirawat di Rumah Sakit Pantai Virginia dan Norfolk.
"Sebelas korban adalah pegawai kota di pekerjaan umum atau departemen utilitas, dan satu korban adalah kontraktor," ujar Hansen seperti dilansir UPI, Ahad. Ia mengatakan, para korban merupakan pekerja yang telah bekerja mulai dari 11 bulan hingga 41 tahun.
Para korban diidentifikasi sebagai Lakita C Brown, Tara Walsh Gallagher, Mary Louise Gale, Alexander Mikhail Gusev, Katherine A Nixon, Richard H. Nettleton, Christopher Kelly Rapp, Ryan Cox, Joshua A Hardy, Michelle "Missy" Langer, Robert "Bobby" Williams dan Herbert "Bert" Snelling.
Kepala Polisi Pantai Virginia James Cevera mengidentifikasi pria bersenjata adalah seorang insinyur yang bekerja dengan utilitas publik selama sekitar 15 tahun. Dia diidentifikasikan bernama DeWayne Craddock (40 tahun).
Cevera hanya menyebut nama korban satu kali, dan selebihnya menggunakan kata "tersangka". Ia lebih berfokus pada para korban. Tersangka turut terbunuh setelah menembaki petugas polisi dalam baku tembak. "Terjadi baku tembak yang cukup panjang antara tersangka dan pihak kepolisian," kata Cevers.
Cevera juga mengatakan, bahwa insiden ini adalah insiden yang terjadi di tempat kejadian kejahatan yang mengerikan di wilayah kerjanya. Polisi setempat masih menyelidiki kasus ini dengan bantuan dari FBI dan polisi negara bagian.
Cevera mengatakan, gugus tugas investigasi memiliki 40 anggota dan Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak federal yang membantu memulihkan senjata tambahan di tempat kejadian. Di antara senjata-senjata itu terdapat pistol kaliber 45, dan beberapa majalah kosong berkapasitas tinggi ditemukan di dekat tersangka.
Sumber pemerintah Virginia mengatakan kepada CNN, bahwa tersangka adalah salah satu karyawan yang tidak puas. Namun, Cevera mengatakan, bahwa dia tidak dapat mengomentari kemungkinan motif tersangka pada waktu tertentu.
Sementara Hansen mengatakan, bahwa Gedung 2 kampus yang terdiri dari sekitar 30 bangunan bergaya kolonial bata di Princess Anne akan ditutup sehingga kota harus merelokasi beberapa layanan utama yang disediakan utilitas.
"Perhatian utama saya adalah tenaga kerja kota kami, manajer kami," kata Cevera, merujuk pada tantangan pembukaan kembali layanan kota Senin. "Meskipun kita akan berduka sebagai sebuah kota, kita akan terus bergerak maju," tambahnya.