REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan pemain Manchester United Rio Ferdinand mengkritik gelandang Tottenham Hotspurs Moussa Sissoko dalam final Liga Champions di Stadion Wanda Metropolitano, Ahad (2/6) dini hari WIB. Menurutnya, kesalahan Sissoko membuat Liverpool bisa mengendalikan pertandingan.
Dalam pertandingan itu, Sissoko melakukan handball di kotak penalti. Akibatnya, Mohammad Salah mengeksekusi penalti pada menit kedua babak pertama, yang mengakibatkan Liverpool unggul 1-0 atas Tottenham. Satu gol lainnya dilesakkan oleh Divock Origi pada menit ke-87.
Liverpool akhirnya menang 2-0 atas Tottenham dalam laga final Liga Champions yang digelar di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid. Liverpool yang diasuh pelatih Juergen Klopp itu akhirnya menjadi juara Liga Champions 2018-2019. Tim berjuluk the Reds itu tercatat telah enam kali keluar sebagai juara Liga Champions/Piala Champions, pada 1977, 1978, 1981, 1984, 2005, dan 2009.
Handball itu merupakan peristiwa penting dalam pertandingan itu. Bermodal unggul satu gol itulah, Liverpool lantas memotivasi diri.
"Peristiwa itu benar-benar mimpi buruk bagi Tottenham secara tim. Saya kira peristiwa handball itu bisa saja dikaji dan diulas agar publik tahu letak keselahannya itu. Masalahnya, hal itu terjadi justru di kontak terlarang," kata Ferndinand sebagaimana dikutip dari laman this is futball.
"Saya tidak tahu alasan terjadi handball itu, dan ia telah memberi kesempatan kepada wasit untuk memberi orang-orang yang tidak terganggu," katanya.