Ahad 02 Jun 2019 18:32 WIB

Twitter Minta Maaf Blokir Akun yang Kritis Terhadap China

Ratusan akun Twitter yang kritis terhadap Partai Komunis China diblokir pekan lalu

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nidia Zuraya
Twitter
Foto: AP Photo/Richard Drew
Twitter

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Twitter telah meminta maaf karena memblokir sejumlah akun yang kritis terhadap China. Pemblokiran dilakukan sebelum peringatan 30 tahun Tiananmen Square, yang sensitif secara politis.

"Terkadang tindakan rutin kami membuat kesalahan," sebut Twitter dilansir dari Straits Times, Ahad (2/6).

Baca Juga

"Kami minta maaf. Kami bekerja hari ini untuk memastikan kami membatalkan kesalahan tetapi kami tetap waspada dalam menegakkan aturan kami bagi mereka yang melanggarnya," ungkap Twitter.

Permintaan maaf itu muncul setelah aktivis mengatakan ratusan akun Twitter yang kritis terhadap Partai Komunis, dari dalam dan luar Cina ditangguhkan pekan lalu.

Meskipun diblokir di Cina, Twitter dan situs media sosial luar negeri lainnya telah lama digunakan oleh para aktivis dan kritikus pemerintah untuk membahas masalah yang disensor di forum domestik.

Namun dalam kasus ini, Twitter mengatakan pada Sabtu (1/6) bahwa pihak berwenang Cina belum melaporkan akun atau meminta penangguhan mereka.

Sebagai gantinya, perusahaan mengatakan mereka terjebak dalam upaya berkelanjutan untuk membersihkan akun yang terlibat dalam berbagai bentuk manipulasi platform. Ini termasuk spam dan perilaku tidak autentik lainnya.

Pendiri situs hak asasi manusia China Change, Cao Yuexin mengatakan, diantara akun yang diblokir adalah beberapa milik penulis dan seorang aktivis yang telah membantu mendokumentasikan hilangnya Uighur, etnis minoritas berbahasa Turki di wilayah Xinjiang, Cina. 

Senator Amerika Serikat (AS) Marco Rubio menyampaikan bahwa platform itu telah menjadi sensor pemerintah Cina.

Tetapi para aktivis mengatakan pada Ahad bahwa raksasa media sosial berutang penjelasan lebih lengkap kepada pengguna tentang apa yang terjadi. Diskusi mengenai protes pro-demokrasi 1989, dan penindasan militernya yang menyebabkan ratusan kematian merupakan hal tabu di Cina.

Pasukan sensor online China telah membuat media sosial China yang bersih, menghapus artikel, meme, tagar atau foto yang merujuk pada tindakan keras menjelang peringatan 30 tahun pada 4 Juni.

Semua versi bahasa Wikipedia, yang halamannya memuat rincian tentang penindasan Tiananmen diblokir dari Internet China pekan lalu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement