REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak Presiden ke-4 Republik Indonesia, Yenny Wahid menilai Ani Yudhoyono merupakan sosok yang perhatian, namun di satu sisi juga tegas. Hal tersebut diketahuinya, karena ia juga pernah menjadi staf khusus di pemerintahan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Banyak kenangan dengan Bu Ani, ia itu sosok yang perhatian sekali. Beliau tegas dan punya komitmen untuk memperjuangkan persoalan kesejahteraan ibu dan anak," ujar Yenny di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Ahad (2/6).
Ani Yudhoyono adalah wanita yang sangat memperhatikan persoalan ibu dan anak Indonesia. Salah satunya adalah saat ia memperjuangkan kebijakan pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif untuk anak. "Beliau dorong sehingga menjadi kebijakan. Jadi Bu Ani itu luar biasa sekali, perannya besar terhadap kesenian, lingkungan hidup, persoalan ibu dan anak, kita semua kehilangan ibu Ani," ujar Yenny.
Direktur Wahid Foundation itu juga menceritakan bahwa ia sudah beberapa kali menjenguk Ani Yudhoyono di Singapura. Kedatangannya adalah untuk memberi semangat, meskipun ia yakin istri SBY tersebut bukan orang yang mudah putus asa terhadap sesuatu yang menimpanya.
"Kita terkejut mendengar kabarnya (terkena penyakit kanker). Kami berharap beliau bisa mengatasi penyakit yang diderita, tetapi Allah punya kehendak berbeda," ujar Yenny.
Melihat berbagai kontribusi dan inspirasi yang diberikan oleh Ani Yudhoyono, Yenny menyebut perjuangan beliau dapat terus dilanjutkan. Khusunya di bidang keluarga, kesenian, dan lingkungan. "Itu semua bisa kita contoh dan ketegaran beliau mengatasi penyakit itu juga menjadi inspirasi bagi kita semua," tutu Yenny.
Untuk diketahui, Ani Yudhoyono meninggal akibat penyakit kanker darah yang ia derita. Pada Rabu (29/5), kondisi Ani Yudhoyono sempat memburuk dan dirawat di ICU.
Ia meninggal di National University Hospital (NUH), Singapura pada Sabtu (1/6) pukul 11.50 waktu setempat. Ani Yudhoyono dimakamkan di TMP Kalibata, bersebelahan dengan makam Hasri Ainun Habibie.