Senin 03 Jun 2019 10:58 WIB

Hinca: Pak SBY Masih Menangis Jika Cerita tentang Ibu Ani

Menurut Hinca, SBY saat ini tengah beristirahat di Cikeas

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Nidia Zuraya
Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) didampingi menantu Annisa Pohan (kanan) dan Siti Ruby Aliya Rajasa (tengah) menaburkan bunga di makam Ibu Ani Yudhoyono, Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Ahad (2/6/19).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) didampingi menantu Annisa Pohan (kanan) dan Siti Ruby Aliya Rajasa (tengah) menaburkan bunga di makam Ibu Ani Yudhoyono, Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Ahad (2/6/19).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Hinca Panjaitan ikut mendampingi Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat usai menyelesaikan prosesi pemakaman di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Ahad (2/6) kemarin. Ia mengatakan sampai saat ini SBY masih dalam suasana berkabung usai meninggalnya sang istri Kristiani Herrawati (Ani Yudhoyono).

"Beliau masih perlu menata, kadang kalau sudah bicara ibu Ani, kami cerita, dia masih menangis beliau," kata Hinca ditemui di kediaman SBY di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Senin (3/6).

Baca Juga

Hinca menjelaskan ia dan SBY, beserta kedua anaknya dan keluarga  sempat berdiskusi sejak kemarin malam hingga menjelang tengah malam. Dalam diskusi itu, SBY memutuskan untuk menata hati terlebih dahulu.

"Per hari ini beliau memang masih di Cikeas, tadi malam kami berdiskusi untuk beliau menata hati sampai mungkin satu minggu di Cikeas  kemudian satu mingguan di Kuningan," ujarnya.

Hinca mengatakan SBY saat ini tengah beristirahat di Cikeas usai melalui perjalanan jauh dan padatnya kegiatan. Kendati demikian, dirinya dan keluarga masih membuka pintu untuk para tamu yang hendak menyampaikan bela sungkawa.

"Karena mungkin saja kemarin belum sempat, di luar kota gitu, semua masih memungkinkan dan kami masih di sini untuk mendampingi beliau untuk hal-hal yang dibutuhkan," tuturnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement