REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Khatib yang membacakan khotbah Idul Fitri di Mushala Baitul Makmur Padang dari Tarekat Naqsyabandiyah Afrizal Tanjung mengatakan bulan Ramadhan merupakan ajang latihan bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah selama 11 bulan ke depan. Menurut Afrizal, Idul Fitri bermakna kembali suci seperti bayi yang baru lahir ke atas dunia. Ia mengimbau jamaah dan umat Islam pada umumnya agar mempertahankan kebersihan diri setelah Ramadhan ini sampai bertemu lagi dengan Ramadhan berikutnya.
"Sebulan sudah kita berpuasa, maka tibalah pada hari yang fitri, suci, seperti bayi. Mari kita pertahankan," kata Afrizal menyebutkan inti dari kotban usai Solat Ied yang ia sampaikan di hadapan ratusan jemaah Tarekat Naqsyabandiyah Padang di Mushala Baitul Makmur, Pauh, Padang, Senin (3/6).
Seperti diketahui, jamaah Tarekat Naqsyabandiyah Sumatera Barat (Sumbar) sudah merayakan Idul Fitri hari ini setelah 30 hari sebelumnya melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Afrizal menyampaikan khotbannya dalam bahasa Arab.
Walau tidak semua jamaah tarekat Naqsyabandiyah pandai berbahasa Arab, tapi jamaah menangkap maksud dari inti yang disampaikan khatib. Karena sebelum khatib naik ke mimbar, ulama Naqsyabandiyah lainnya juga sudah menyebutkan inti dari dari khotbah yang akan dibacakan khatib.
Afrizal menjelaskan pada dasarnya khotbah yang ia sampaikan sama dengan khotbah Solad Id yang disampaikan secara umum. Di mana pada hari yang fitri ini, mereka mengimbau umat Islam menjaga kesucian dan meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah dengan harapan tetap bersih sampai memasuki Ramadhan tahun depan.
"Mudah-mudahan semua dari kita selalu meningkatkan ibadah, semakin giat. Dan ingat, lebaran bukan akhir dari Ramadhan, tapi awal untuk mempraktekkan semua yang kita latih selama Ramadhan," ujar Afrizal.