Senin 03 Jun 2019 12:15 WIB

Demokrat Tunggu Konfirmasi Kedatangan Prabowo ke Cikeas

Prabowo dikabarkan akan bertakziah ke kediaman SBY di Puri Cikeas.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andri Saubani
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengaku masih belum menerima informasi terkait rencana kedatangan calon presiden (capres) Prabowo Subianto ke kediaman Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Dirinya mengaku masih terus berkomunikasi dengan pihak Prabowo terkait hal itu, namun belum mendapat jawaban.

"Sampai tadi malam saya belum mendapat konfirmasi lagi dari beliau. Pagi tadi saya coba kontak belum nyambung dan karena itu juga saya pagi-pagi sudah ada di sini untuk melanjutkan komunikasi itu," kata Hinca di kompleks kediaman SBY di Puri Cikeas, Senin (3/6).

Baca Juga

Sehari sebelumnya, dirinya memang sempat berkomunikasi dengan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani ihwal rencana kedatangan Prabowo. Namun, terkait kapan waktunya Muzani juga belum bisa mengkonfirmasi.

"Jadi kalau teman-teman menanyakan apakah datang hari ini atau tidak, saya belum bisa mengkonfirmasi kecuali menyampaikan yang kemarin kami bicara dengan Pak Muzani itu aja," ujar Hinca.

Sementara itu, Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade belum bisa memastikan terkait kepastian pukul berapa kedatangan Prabowo takziah ke rumah SBY. Namun, ia memastikan bahwa Prabowo akan tiba di tanah air hari ini.

"Pokoknya hari ini sampai di Indonesia," ujarnya kepada wartawan.

Berdasarkan pantauan Republika, kediaman SBY terlihat masih sepi. Hanya ada beberapa pelayat yang hadir dan sejunlah kader internal Partai Demokrat di antaranya Hinca Panjaitan, Andi Arief, Imelda Sari.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement