REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Taiwan menyatakan Cina harus sungguh-sungguh menyesali tindakan berdarah terhadap para demonstran pro-demokrasi di sekitar Lapangan Tiananmen tiga dekade lalu. "Cina harus sungguh-sungguh menyesali insiden 4 Juni dan secara proaktif mendorong reformasi demokrasi," kata Dewan Urusan Daratan Taiwan dalam sebuah pernyataan yang kemungkinan akan membuat marah Cina, Senin (3/6).
Selasa (4/6) menandai 30 tahun sejak pasukan Cina melepaskan tembakan untuk mengakhiri kerusuhan yang dipimpin mahasiswa. Otoritas Cina melarang peringatan publik atas peristiwa itu dan tidak pernah merilis jumlah korban tewas sepenuhnya. Menurut perkiraan dari kelompok hak asasi manusia dan saksi, jumlah korban berkisar dari beberapa ratus hingga beberapa ribu jiwa.
"Kami sungguh-sungguh menegur pemerintah Cina untuk menghadapi kesalahan sejarah dan dengan tulus meminta maaf sesegera mungkin," ucap Dewan tersebut.
Dewan mengatakan Cina berbohong untuk menutupi peristiwa 1989 dan mendistorsi kebenaran. Meskipun tidak ada tanggapan langsung dari Beijing, tabloid yang dibaca secara luas, Global Times, menyatakan dalam sebuah editorial di situs edisi bahasa Inggrisnya terkait dengan peristiwa 4 Juni.