REPUBLIKA.CO.ID, BAKU -- Maskapai penerbangan Azerbaijan, AZAL, membatalkan kontrak pembelian 10 pesawat Boeing 737 MAX senilai satu miliar dolar AS. Ini disampaikan juru bicara pada Senin (3/6), setelah insiden nahas jatuhnya pesawat jenis tersebut di Ethiopia dan Indonesia.
"AZAL membatalkan pembelian 10 pesawat Boeing karena alasan keamanan," kata Pasha Kesaminsy kepada Reuters.
Pesawat Boeing yang laku terjual, 737 MAX, dikandangkan di seluruh dunia sejak kecelakaan 10 Maret yang menewaskan 157 orang dan terjadi hanya lima bulan setelah kecelakaan pesawat yang sama milik Lion Air Indonesia menewaskan 189 orang. Banyak negara yang melarang pesawat 737 MAX lepas landas atau mendarat di sejumlah bandara lokal.
Maskapai Indonesia, Garuda Indonesia, menyatakan tidak lagi ingin membeli pesawat Boeing 737 Max yang telah dipesannya. Hal serupa dilakukan Lion Air yang membatalkan pesanan. Maskapai Malaysian Airlines juga menyatakan akan mempertimbangkan pesawat jenis ini.
Federasi Penerbangan Amerika Serikat (FAA) menemukan lebih dari 300 pesawat jenis 737 MAX dan generasi sebelum 737 buatan Boeing kemungkinan menggunakan komponen yang diproduksi secara tak patut. FAA pun akan meminta Boeing untuk segera mengganti bagian-bagian pesawat tersebut.