REPUBLIKA.CO.ID, PURWOREJO -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta warga untuk tetap tenang dan berkegiatan seperti biasa untuk menyiapkan berbagai kebutuhan Lebaran, Rabu (5/6) besok. Hal ini disampaikan oleh orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah tersebut, menyusul terjadinya ledakan di Pos Pam Lebaran 1440 Hijriyah, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo Senin (3/6) malam.
Menurutnya, aparat telah bekerja menangani insiden yang diduga merupakan bom bunuh diri tersebut. Ia juga meminta masyarakat untuk tetap mempercayakan situasi kamtibmas kepada aparat kepolisian.
"Biarkan aparat kepolisian bekerja dengan baik dan masyarakat saya minta tetap tenang," katanya saat dikonfirmasi, melalui sambungan telepon, Selasa (4/6).
Ia pun meminta pada masyarakat untuk membantu pengamanan dan jika ada hal-hal yang mencurigakan di lingkungan sekitarnya, untuk segera lapor pada aparat agar bisa segera ditangani.
Kejadian ini, ungkap Ganjar, diharapkan menjadikan semua pihak makin waspada, karena memang ada oknum-oknum yang selalu mengganggu kesenangan, ketentraman dan kenyamanan di Jawa Tengah. Terkait kejadian itu, ia menyampaikan sudah menerima sejumlah laporan dan saat ini terus dilakukan penanganan.
"Penanganannya mudah- mudahan dapat segera diungkap motifnya," kata gubernur.
Ganjar juga bersyukur, dalam insiden ini tidak menimbulkan korban jiwa massal --baik dari anggota kepolisian yang sedang bertugas maupun masyarakat sipil-- kecuali hanya terduga pelaku. Dari laporan yang ada, terduga pelaku diketahui masih hidup dan dalam perawatan medis.
"Sehingga diharapkan polisi bisa lebih cepat mendapatkan informasi lebih banyak atas motif peristiwa ini," tambahnya.
Gubernur juga menyampaikan, Polri dibantu TNI sebenarnya sudah mempersiapkan langkah- langkah antisipatif. Hal ini sudah sering disampaikan terutama pada Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Candi 2019 beberapa waktu lalu.
"Pak Kapolri dalam apel siaga operasi ketupat sudah mewaspadai kebetulan dalam apel yang membacakan saya. Dari distribusi harga, stabilisasi harga sampai gangguan terorisme," terangnya.
Lokasi ancaman ungkapnya sudah ada petanya, tidak hanya hari ini saja, tapi jauh dari seluruh jaringan kota- kota, kabupaten sudah ada. "Tentu saya tidak bisa membuka titiknya karena terkait dengan informasi yang tidak perlu diinformasikan," lanjutnya.