Selasa 04 Jun 2019 10:29 WIB

Kehadiran di Pemakaman Bantah Mega-SBY Enggan Bertemu

Basarah mengatakan Mega merupakan tokoh yang memegang prinsip nasionalisme-humanis.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Ratna Puspita
Wakil Sekretaris Jendral PDI Perjuangan Ahmad Basarah
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Wakil Sekretaris Jendral PDI Perjuangan Ahmad Basarah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengatakan kehadiran Megawati Soekarnoputri pada pemakaman Ani Yudhoyono membantah anggapan selama ini. Anggapan tersebut, yakni Megawati tidak pernah mau bertemu dengan Susilo Bambang Yudhoyono.

"Pertemuan Bu Mega dengan Pak SBY tanggal 2 Juni 2019 kemarin bukanlah pertemuan yang pertama. Sudah beberapa kali kedua tokoh bangsa tersebut bertemu dalam momen-momen penting," kata Wakil Sekretaris Jendral PDI Perjuangan Ahmad Basarah dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (4/6).

Baca Juga

Misalnya, Basarah mencontohkan, kedua tokoh politik itu pernah bertemu saat peringatan hari lahir Pancasila di gedung MPR pada 2010. Selain itu, ia melanjutkan, kedua mantan kepala negara itu juga pernah bertemu saat penyerahan SK presiden SBY tentang Anugrah Pahlawan Nasional kepada Bung Karno pada 2012 dan beberapa momen lainnya.

Basarah mengatakan, dukungan moril dan simpati yang diberikan Mega kepada keluarga SBY juga membuktikan ketua umum PDIP itu adalah seorang tokoh bangsa yang memegang teguh prinsip nasionalisme-humanis. Dia melanjutkan, Mega juga paham membedakan antara urusan politik dan urusan kemanusiaan. 

photo
Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berbincang dengan Presiden Ke-5 Megawati Soekarnoputri (kanan) saat menghadiri pemakaman ibu negara Ani Yudhoyono di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMP) Kalibata, Jakarta, Ahad (2/6/2019). (ANTARA)

Dia mengatakan, Mega adalah figur yang sangat paham membedakan dan menempatkan posisi. Mega paham betul kapan saatnya harus menempatkan diri dalam kapasitas sebagai politisi dan tokon nasional dan kapan saat menempatkan diri sebagai pribadi maupun seorang Ibu. 

Menurut Basarah, publik kerap menilai putri presiden pertama RI itu dalam kapasitas politik yang sering terlihat tegas. Namun, dia melanjutkan, banyak yang tidak mengetahui karakter Megawati secara pribadi.

"Bu Mega adalah pribadi yang ramah, humanis, pencinta tanaman, bahkan sering memperhatikan hal-hal kecil anak-anak buahnya," kata Basarah lagi.

Megawati turut hadir dalam upacara pemakaman ibu negara 2004-2014 Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, tepatnya di Blok M 129 TMP Kalibata berada satu meter di depan makam istri Habibie, Ainun. Megawati yang mengenakan pakaian berwarna hitam tampak bersalaman dengan SBY. 

Istri presiden ke-6 RI tersebut meninggal dunia dalam perawatan di National University Hospital pada Sabtu pukul 11.50 siang waktu setempat. Ani tutup usia pada usia 67 tahun setelah terpapar kanker darah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement